Pelita Hati: 31.12.2022 – “Sang Firman” Di Ujung Waktu

0
673 views

Bacaan: 1Yoh. 2:18-21, Yoh. 1:1-18

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;  ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. (Yoh. 1:1-9)

Sahabat pelita hati,

TANGGAL 31 Desember adalah ujung akhir dari perjalanan kita selama tigaratus enampuluh lima  (365) hari. Tahun 2022 akan kita lewati hari ini dan esok, Minggu, 01 Januari 2023 kita akan memulai perjalanan dan peziarahan baru dengan semangat  tema Natal kita, “Berjalan Bersama Melalui jalan yang baru” yang bersumber dari kutipan Injil Matius 2:12 “maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” Memaknai hari terakhir di tahun 2022 ini, kita merenungkan pelita sabda dari Yohanes 1:1-18, yang  isinya  sama persis dengan pelita sabda hari raya Natal, 25 Desember 2022 yang lalu. Intinya, Yohanes mengawali Injilnya dengan permenungan mendalam tentang Sang Firman yang turun ke dunia menjadi manusia. Dia adalah Sang Terang yang bercahaya dan menerangi dunia. Sebagai murid-murid Yesus hendaknya kita menampilkan hidup sebagai anak-anak terang alias hidup yang dijiwai oleh cinta kasih dan kegembiraan. Kedatangan Yesus ke dunia membawa misi cinta kasih. Pewartaan dan karya mujizat-Nya menyatakan bahwa Allah itu maha kasih. Yang sakit menjadi sembuh, yang berdosa kemudian bertobat dan yang disingkirkan dan dikucilkan kembali dapat membangun kehidupannya dalam kebersamaan.  Yang lumpuh dapat berjalan, yang buta dapat melihat, yang tuli dapat mendengar bahkan yang mati hidup kembali. Kedatangan-Nya sungguh menggerakkan untuk “mengambil jalan lain” atau menapaki jalan yang baru, tentu dengan semangat yang baru juga.  Selamat mensyukuri hari ini dan dengan penuh semangat mengarahkan pandangan kita ke depan. 

Sahabat terkasih,

Kini terimalah pantun akhir tahun ini:

Karena tak bisa berkata-kata,
Lempar senyum tanda bahagia.
Penghujung tahun ada di depan mata,
selamat tinggal duaribu duapuluh dua.
Di bawah cahaya redup bulan,
dua sejoli saling menatap mata.
Lupakan semua kegagalan,
rajut asa di tahun baru mengapai cita.
Jika ingin banyak teman,
jangan pilih-pilih dalam pergaulan.
Mohon maaf jika banyak kekurangan,
dari lubuk hati yang terdalam.
Jika ke Magelang singgahlah ke Banyutemumpang,
kami sambut dengan senang hati
jika tak ada aral melintang,
akan selalu hadir pelita hati.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here