Pelita Hati:18.03.2023 – Tuhan Tak Suka Kesombongan Tetapi Kerendahan Hati

0
738 views

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini mengajarkan kepada kita tentang kerendahan hati. Hal ini bercermin dari sikap orang-orang Farisi yang suka merendahkan sesamanya dan memuji diri sendiri.  Dicontohkan ada dua orang yang sedang berdoa yang berbeda karakter dan intensinya. Tuhan menerima doa si pemungut cukai dan memberkatinya karena ia sungguh-sungguh mengarahkan hati kepada Tuhan. Sadar akan kedosaan dan ketidakpantasannya dan berserah diri kepada Tuhan. Sedangkan orang Farisi seakan-akan ia berdoa tetapi sejatinya sedang mementaskan  kesombongan dan kecongkaannya, hatinya justru tidak terarah kepada Tuhan. Bukan cara hidup seperti inilah yang dicari dan dikehendaki Tuhan sebaliknya Ia mencari yang rendah hati dan merasa diri tidak pantas. 

Sahabat terkasih,

apakah kita masih senang meninggikan hati? Apakah kita masih suka membangga-banggakan diri? Ingatlah, Tuhan tak berkenan pada orang yang mengembangkan sikap hati seperti ini. Semoga di masa prapaskah ini kita sungguh-sungguh dapat  merundukkan hati di hadapan-Nya, agar layak menerima berkah kasih-Nya. Jadilah pribadi yang rendah hati. Berkah Dalem.

Mahkota duri dikenakan,
kepala berdarah tak terhindarkan.
Yang meninggikan diri akan direndahkan,
yang merendahkan diri akan ditinggikan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Hosea 6:1-6

Lukas 18:9-14

Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here