Pembaharuan Janji Setia Legioner kepada Bunda Maria

1
1,637 views
Pembaruan Janji Setia para legioner Presidium Ratu Para Malaikat Tanjung Priok. (Vera Sundoro)

PAGI yang cerah di hari Sabtu tanggal 8 Mei 2021, Gereja Santo Fransiskus Xaverius Paroki Tanjung Priok terlihat ada beberapa komunitas yang melaksanakan karyanya.

Di antaranya, Seksi Pengkaderan (PEKAD) di aula atas Gedung Kegiatan Pastoral sedang mengadakan pembekalan Prodiakon dengan pembicara dari Puspas KAJ Samadi.

Sementara, di ruang bawah, Seksi Kesehatan menyelenggarakan kegiatan donor darah bagi umat paroki. Di dalam gereja, para legioner tengah bersiap melaksanakan misa pembaharuan janji legioner kepada Bunda Maria.

Sungguh hal itu menjadi pemandangan apik akan Gereja yang “hidup”. Paroki yang subur dengan banyak bibit panggilan ini mencatat dari semua umat paroki yang terpanggil menjadi misionaris ada sebanyak 11 romo, 8 suster, dan 9 seminaris.

Misa tahunan Legio Mariae –biasa disebut Acies– di masa pandemi ini dilaksanakan secara online melalui YouTube FXTV. Dipersembahkan oleh Romo Leonardus Lako CM selaku Pembimbing Rohani Presidium Ratu Para Malaikat Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Acara diawali dengan doa tessera legioner, penyerahan diri legioner dan diakhiri misa.

Berani berserah diri

Dalam homilinya, romo mengajak para tentara Maria untuk berani menyerahkan diri sepenuhnya kepada Bunda Maria, sebagaimana Bunda Maria telah lebih dulu menyerahkan hidupnya kepada Allah.

Romo Leonardus Lako CM, Pembimbing Rohani Legio Mariae Presidium Ratu Para Malaikat Tanjung Priok. (Vera Sundoro)

Terjadi manakala Maria berani menjawab ajakan Malaikat Gabriel dengan berkata: “Terjadilah padaku menurut kehendakmu.”

Keberanian Maria menjawab panggilan Allah merupakan tonggak penyerahan total dirinya akan segala rencana Allah atas hidupnya.

Selain itu, romo menyampaikan bahwa para legioner juga menyerahkan diri dengan menyatakan yang berikut ini: “Aku adalah milikmu, ya Ratu dan Bundaku dan segala milikku adalah kepunyaanmu.”

Di situlah legioner harus mau seperti teladan Bunda legionernya. Yaitu menyerahkan segalanya dan kemudian taat kepada Allah.

“Harus rela kehilangan semua kenyamanan, kepentingan dan segala yang dimilikinya. Tentara Maria yang sesungguhnya memiliki kelekatan yang khusus terhadap Bunda Maria,” ujarnya menutup homilinya.

Romo juga berpesan demikian. ”Berjuanglah terus dengan menimba kekuatan Bunda Maria agar senantiasa mampu menyerahkan hidup dan diri bagi kemuliaan Allah. Ini semua agar kita bisa berkarya dan menjadi saluran berkat bagi sesama,” kata romo.

Misa yang berjalan dengan khidmat tersebut diakhiri dengan kata sambutan dari Ketua Dewan Kuria Mater Dei.

Dengan ajakan agar masing-masing berani “siap diutus” menjadi rasulnya dalam doa dan karya. Juga mau berbelarasa dan memelihara lingkungan hidup.

Proficiat atas sumpah setia kepada Bunda Maria. Semangat dalam doa dan karya yang tulus

Fiat voluntas tua.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here