- Bacaan 1: Yes. 40:1-11
- Injil: Mat. 18:12-14
Bagi seorang yang terpenjara atau tersandera, maka saat yang membahagiakannya adalah saat pembebasan. Kapten Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens akhirnya menghirup udara kebebasaannya setelah 20 bulan disandera.
“Akhirnya saya sudah keluar dari hutan,
Saya senang sekali akhirnya bisa pulang ketemu keluarga saya lagi,” ungkap Kapten Philip
ujar Philip, di Mimika.
20 bulan penuh kerinduan baginya, ia mengaku sudah tidak sabar untuk berkumpul kembali dengan istri dan anaknya yang sudah berada di Jakarta.
Situasi yang sama, digambarkan oleh Nabi Yesaya dalam bagian kedua kitabnya (pasal 40-66) terutama pada perikop hari ini. Bagian kedua Kitab Yesaya berisi warta gembira pemulihan bangsa Israel oleh Allah. Mereka telah menjalani hukuman dalam pembuangan di Babel oleh karena dosa-dosa mereka.
Sebuah penghiburan dari Allah yang bersedia mengampuni mereka, sekaligus perintah untuk mempersiapkan hati menyambut pembebasan tersebut. Mereka diminta untuk menyingkirkan semua penghalang hati, agar bisa melihat dan merasakan pembebasan dan kemuliaan-Nya itu.
“Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”
Penghalang hati digambarkan seperti sebuah kendala dalam suatu perjalanan seperti,
- lembah atau lubang besar (harus ditutup)
- Setiap gunung dan bukit harus diratakan
- Tanah berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata
- Tanah berlekuk-lekuk didatarkan
Dalam sebuah perjalanan maka naik turun lembah, bukit dan gunung serta jalan tidak rata adalah kendala dan mengganggu. Namun ketika jalanan mulus dan lurus maka menjadi sebuah perjalanan yang menyenangkan.
Allah menghukum bangsa pilihan-Nya itu demi kebaikan. Allah sungguh peduli kepada umat-Nya. Kepedulian Allah terhadap umat-Nya juga digambarkan oleh Tuhan Yesus:
“Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.”
Meski umat-Nya telah berdosa dan terusir dari Taman Firdaus, namun Allah senantiasa mencarinya dan diajak kembali kepada-Nya.
Pesan hari ini
Masa Advent kita gunakan untuk menjalani pertobatan, mempersiapkan hari pembebasan dan penyelamatan yang tidak lama lagi datang.
Sang Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus akan datang.
“Hari ini akan menjadi masa lalu, mari kita sambut masa depan yang lebih cerah.”