Pemerintahan Dilan (Digital Melayani)

0
207 views
Ilustrasi - Debat terbuka capres dan cawapres. (Ist)

Bacaan 1: Yes 53:10 – 11
Bacaan 2: Ibr 4:14 – 16
Injil: Mrk 10:35 – 45

PADA saat debat capres yang lalu, secara meyakinkan capres Joko Widodo menekankan pentingnya menguasai wilayah digital, baik komersial maupun aktifitas lainnya.

Ada istilah “Dilan” yang cukup asing ditelinga kita, yang diartikan “Digital Melayani”.

Pemerintah “Dilan” (Digital Melayani) disampaikan oleh Calon Presiden Joko Widodo sebagai salah satu gagasan dalam upaya mewujudkan “good government”.

Kepemimpinan yang melayani (servant leadership) adalah “Gaya Kepemimpinan Kekinian”.

Pemimpin yang mengutamakan pelayanan, dimulai dengan perasaan alami seseorang yang ingin melayani dan untuk mendahulukan pelayanan.

Roh dari pemerintahan “Dilan” adalah semangat pelayanan.

Seperti kita ketahui, bahwa selama ini pelayanan publik di negeri ini sangat buruk. Pak Joko Widodo ingin mendobrak kebobrokan buruknya sistem pelayanan dalam pemerintahannya.

Bapak Joko Widodo adalah tipe pemimpin yang mau melayani (bukan dilayani).

Pelayanan publik akan disederhanakan melalui sistem digital yang memiliki spirit melayani.

Dalam bacaan injil hari ini, Tuhan Yesus mengkritik keinginan Yakobus dan Yohanes perihal posisi dalam struktur kepemimpinan.

“…Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.”

Demikian pengajaran-Nya untuk kita pengikut-Nya.

Secara tegas Tuhan Yesus menekankan pentingnya semangat pelayanan.

“Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Nabi Yesaya pun bernubuat tentang Yesus, “…hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.”

Tuhan Yesus sebagai Imam besar, mau turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Maka kita harus teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

Pesan hari ini

Mari jadikan semangat kepemimpinan Kristus dalam hidup kita, yaitu semangat melayani dan bukan dilayani. Pemimpin yang mau turut merasakan penderitaan atau kelemahan orang lain.

Semangat “Dilan” (Digital Melayani).

“Keluarga mengajarkan kita untuk peduli terhadap kebutuhan orang lain dan menempatkan kebutuhan mereka menjelang sendiri. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here