Pengampunan Itu Membebaskan

0
2,144 views
Ilustrasi -- Berbelas kasihlah dan memberi ampun seperti Bapamu di surga (Ist)

Jumat, 15 Januari 2021

Bacaan I: Ibr 4:1-5.11
Injil: Mrk 2:1-12

SORE itu seorang bapak diantar keponakannya datang ke pastoran. Dengan wajah sendu, ia bercerita tentang pembagian warisan keluarganya.

Ia lahir sebagai anak tertua dari 3 (tiga) bersaudara. Namun salah satu adiknya sudah menjual sawah dan tanah yang menjadi haknya. Uang hasil a tanah dan sawah itu telah habis, dan kini tinggal di tanah yang menjadi hak bapak yang datang ke pastoran itu.

Sebagai bentuk cinta kasih persaudaraan disepakati, bapak itu diminta oleh saudara yang lain memberikan tanah yang sekarang ditempati adiknya tersebut dan sebagai gantinya akan diberikan tanah sawah kepada bapak itu dari hak adik satunya.

Namun setelah pengurusan balik nama tanah selesai, saudara yang lain ingkar janji dan tidak memberikan tanah sawah kepada bapak tersebut bahkan mereka berdua memusuhi bapak itu.

“Saya tidak habis pikir, mengapa adik-adik saya tega melakukan ini padaku. Jika memang tidak rela memberikan tanah sawah, ya sudah tidak masalah. Janganlah lalu menebar permusuhan seperti ini,” katanya dengan sedih.

“Apa yang akan bapak lakukan pada saudara bapak?,” tanya saya padanya.

“Warisan ini berkat dari Tuhan lewat orang tua kami, tidak sedikit pun keringat kami tercurah untuk mengusahakannya, mengapa kami harus bertengkar dan bermusuhan,” katanya.

^Lebih baik saya tidak menerima warisan daripada saya kehilangan saudara,” katanya lebih lanjut.

“Tidak ada keraguan sama sekali, saya akan mengampuni mereka,” katanya dengan tegas. “Sekalipun saya dikecewakan tetapi saya tidak mau menyimpan dendam,” lanjutnya.

“Kesalahan saudaraku biarlah menjadi urusan dirinya dengan Tuhan, urusanku hanyalah mengasihi dan mengampuni, mendoakannya supaya Tuhan pun berkenan mengampuninya,” katanya dengan tulus.

Pada Injil hari ini, kita baca,”Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu: “Kepadamu Kukatakan: bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”

Pengampunan itu menyembuhkan, menghidupkan. Bagi bapak itu, tindakan pengampunannya telah menyelamatkan dirinya dari rasa sakit hati karena, kecewa, marah, dendam.

Karena pengampunan yang diberikan kepada saudara-saudaranya dia mengalami pembebasan batin, menemukan damai sukacita.

Seberat apa pun rasa sakit hati, apakah Anda mau mengampuni orang yang bersalah pada Anda?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here