UDARA pagi yang segar ikut mengantarkan anak-anak remaka Paroki Katedral Malang berhimpun di sekitar Gedung Pusat Pastoral Widya Bhakti. Mereka mengenakan seragam kaos berwarna kuning yang biasa mereka pakai dalam kelompok bina iman yang disebut Rasul Cilik.
Waktu belum menunjukkan pukul 08.40 WIB, mereka penuh semangat dan gembira karena sudah berhimpun bersama pendamping. Mereka hendak mengikuti Misa Penutup Bulan Kitab Suci Nasional di Paroki Maria Ratu Rosari – Ksatrian pada pukul 10.00 WIB.
Paroki Ksatrian terletak di wilayah timur Kota Malang, beralamat di Jalan Plongkowati, Polehan, Malang.
Setiba di Gereja Ksatrian, mereka segera membaur dengan para remaka dari paroki-paroki yang tergabung dalam Dekenat Malang Kota.
Ada delapan paroki antara lain:
- Paroki SPMGK Katedral Malang – Ijen.
- Paroki Hati Kudus Yesus – Kayutangan.
- Paroki St. Albertus de Trappani – Blimbing.
- Paroki Vincentius a Paulo – Langsep.
- Paroki Maria Diangkat ke Surga – Lely.
- Paroki Maria Ratu Rosari – Ksatrian.
- Paroki Santo Andreas – Tidar.
- Paroki Johanes Pembaptis – Janti.
Misa dipersembahkan oleh Pastor Paroki SPMGK Katedral Malang Romo Ignasius Adam Suncoko Pr yang kali ini hadir sebagai Sekretaris Dekenat Malang Kota bersama Pastor Paroki Ksatrian Romo Aloysius Baha SVD yang juga Moderator Remaka Dekenat Malang Kota.
Dalam awal homilinya, Romo Aloy mengajak dialog tiga anak remaka tentang Kitab Suci yang baru saja didengarnya. Mereka diundang mendekat mimbar dan kepada mereka, Romo bertanya:
- Bacaan Pertama diambil dari kitab apa?
- Bagaimana reaksi Yosua melihat orang di luar kelompok juga mendapatkan Roh Kudus?
- Injil yang baru saja didengarkan ditulis oleh?
- Siapa murid yang dikasihi Yesus?
- Apa reaksi Johanes melihat orang lain juga dapat mengusir roh jahat.
Kepada anak-anak yang lain, Romo juga mencoba mengingatkan tentang masing-masing subtema dalam setiap minggunya dalam BKSN yang bertema “Yesus adalah Sahabat seperjalanan kita”.
- Minggu pertama: “Yesus sahabat orang yang putus asa”.
- Minggu kedua: “Yesus Sahabat orang yang menderita”.
- Minggu ketiga: “Yesus sahabat orang yang kehilangan”.
- Minggu keempat: “Yesus sahabat orang yang berdosa”.
Persahabatan itu menarik, kalau kita berbuah baik, untuk menggandeng tangan, mata bertemu pandang, bergandengan tangan, kaki melangkah menjemput sahabat yang belum bergabung.
Menikmati persahabatan sebagai murid Yesus, persahabatan sebagai peziarah dalam kelompok remaka delapan paroki.
Tugas dari Romo Aloy untuk anak-anak sebagai penutup homily.
“Cari tahu siapa nama Romo masing-masing paroki-mu dan keadaannya bagaimana sekarang sebagai sahabat?”
Petugas Liturgi pada misa kali ini Lektor 1 Remaka dari Paroki Kayutangan, Lektor 2 Remaka dari Paroki Ijen, Pemazmur dan Bait Pengantar Injil Remaka Paroki Langsep, Doa Umat oleh Remaka Paroki Blimbing, sedang pengantar persembahan oleh Remaka dari Paroki Tidar, Lely dan Janti
Remaka lain dari Paroki Ksatrian ikut memeriahkan misa penutup BKSN dengan berpartisipasi secara aktif sebagai anggota koor yang menyanyikan lagu-lagu:
Hatiku Gembira
Dalam Yesus Kita Bersaudara
Dengar dia panggil nama saya
Semua Kembang Bernyanyi Senang
Selain lagu-lagu ekaristi yang sudah baku.
Dalam kata sambutan sebelum Berkat Penutup, Romo Aloy menyampaikan terimakasih kepada anak-anak juga para pendamping yang telah mengantarkan anak-anak ke Paroki Ksatrian, dengan pesannya:
“Gereja ikut bertanggungjawab atas jalannya iman anak-anak, mudah-mudahan acara atau kegiatan tidak dibuka hari ini kemudian ditutup kembali. Semoga bulan depan masih ada kelanjutannya. Adakanlah kegiatan yang berkelanjutan. Semoga anak-anak berkembang dalam iman Gereja Katolik.”
Kredit foto: Moderator Remaka Demako
