Penyebaran Kasih Tanpa Batas Dimensi Ruang

0
583 views
Rono Eko Wahyu OSC. (Ist)

SAAT ini, dunia sedang dibungkam diam dalam duka karena adanya pandemi Covid-19. Penyakit yang baru ditemukan ini menjadi momok menyeramkan bagi masyarakat dunia. Penyakit ini telah memadamkan beberapa sendi kehidupan.

Penyebaran yang cepat membuat kita tidak bisa melakukan interaksi secara normal. Hal ini yang membatasi kegiatan sehari-hari kita.

Keterbatasan yang ada ini membuat kita mau atau tidak mau untuk melakukan adaptasi demi bisa bertahan hidup. Adaptasi baru ini akhirnya membuat kita memasuki dunia virtual karena pandemi membatasi pergerakan kita dari dimensi ruang.

Dunia virtual inilah yang digunakan Romo Eko Wahyu untuk tetap menyebar kasih kepada sesama; terutama umat. Penyebaran kasih yang dilakukan Romo Eko Wahyu berupa video-video seminar yang beliau unggah melalui akun YouTube Umat.

Pada setiap seminar daring yang Romo Eko Wahyu hadiri, ia selalu memberi pelajaran iman bagi umat untuk tetap menjaga kasih di masa pandemi. Ajakan Romo Eko Wahyu untuk selalu memaknai masa pandemi ini sebagai berkat kasih dari Allah.

Berkah di masa pandemi

Pada video YouTube oleh akun Pontifexable Global berjudul “Romo Eko Wahyu OSC Berkah Pandemi” tanggal 23 Juli 2020, Romo Eko Wahyu mengajak umat untuk menelaah arti pandemi menurut pandangan iman. Setiap peristiwa tidak pernah jauh dari kerahiman Alllah.

Kita harus memaknai setiap peristiwa yang terjadi adalah karya Allah dan kita harus terbuka akan itu. Selalu bersyukur terhadap apa pun yang terjadi adalah kunci untuk bisa memaknai karya Allah dengan kasih.

Jika kita merasa berat akan karya Allah, kita harus belajar menerima dan berserah diri kepada Tuhan. Di saat kita menerima kita berserah dan kita lihat Tuhan akan berikan belas kasih kepada kita.

Romo Eko Wahyu juga memaknai dua hal di masa pandemi, yaitu hal yang hilang di masa pandemi ini berupa sentuhan, kasih, dan kedekatan.

Hal yang baru di masa pandemi adalah waktu yang lebih luang untuk merasakan hubungan yang lebih dekat dengan doa.

Banyak kegiatan yang dilakukan di rumah membuat kita memiliki waktu doa yang banyak dan mencari berkat dan rahmat Allah dapat melalui itu.

Penguatan kasih dan iman melawan Covid-19

Seperti yang dicontohkan Yunus di dalam Kitab Suci, ketika Yunus terjebak dalam perut ikan besar di dalam kegelapan.

Ketika kita jatuh ke dalam kegelapan dan kesusahan kita baru ingat dengan Tuhan. Covid-19 sering dimaknai sebagai duka besar.

Lalu Romo Eko Wahyu menuntun umat untuk melihat Covid-19 melalui perspektif iman. Iman yang diajarkan Yesus Kristus adalah kasih.

Yesus tidak pernah membatasi penyebaran kasih dari kita melalui orang lain.

Ketika kita masuk ke dalam lembah kegelapan sering kali kita hanya berfokus pada diri kita.

  • Mengapa saya tidak bahagia?
  • Mengapa saya harus susah?
  • Lihat. Saya adalah orang paling menyedihkan di dunia ini; dan lain-lain.

Kesusahan dan duka yang kita rasakan membuat kita hanya berpikir untuk bagaimana cara keluar dari kesusahan ini.

Kita lupa untuk memberi kasih dan kebahagiaan bagi sesama.

Pada hukum kasih, Yesus mengatakan: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.

Ucapan Tuhan itu menampar kita ketika Covid-19 ini.

Kita hanya fokus pada kehidupan kita sendiri sehingga lupa bahwa masih ada orang-orang yang harus kita rangkul. Banyak orang masih berlindung di balik keterbatasan dimensi ruang.

Ajakan Romo Eko Wahyu untuk umat manusia bersatu di dalam kasih dengan internet yang bisa menembus keterbatasan dimensi ruang.

Persatuan umat ini akan menguatkan iman dan mental yang akan berpengaruh kepada kestabilitasan fisik sehingga Covid-19 akan kalah dengan sendirinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here