Peran “Bolo Dupakan”

0
222 views
Bolo dupakan fungsinya dalam peran hanya untuk ditendang-tendang

Bacaan 1: Keb 2:23 – 3:9

Injil: Luk 17:7-10

“Bolo Dupakan” adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia pewayangan, ludruk dan sebagainya. “Bolo Dupak” adalah peran yang fungsinya hanya untuk ditendang-tendang (dupak). Peran yang kadang tidak perlu nama, terkesan tidak penting namun kehadirannya justru dibutuhkan untuk menyegarkan suasana pertunjukkan.

Kehadirannya, membuat panggung atau pentas semarak, riuh dan “hidup”.

Jika dalam dunia seni peran ada “Bolo Dupakan” maka dalam kehidupan nyata ada peran hamba atau pelayan.

Kerjanya melayani tuannya dan harus bersikap rendah hati. Perbuatan hamba haruslah baik sebab jika tidak maka ia bisa dipecat tuannya. Bahkan kadang seorang tuan tidak perlu mengucapkan terima kasih kepada hambanya, karena apa yang dikerjakan adalah sudah menjadi kewajibannya.

Dalam sebuah pengajaran-Nya tentang kerendahan hati, Tuhan Yesus memberi sebuah perumpamaan tentang relasi tuan dan hamba:

“Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Hamba hanyalah bisa taat mengerjakan apa yang menjadi kewajibannya.

Penulis Kitab Kebijaksanaan memberi nasihat kepada pembacanya agar dalam hidup rela menjalani peran sebagai “hamba” dari Allah.

Allah menciptakan manusia hidup dalam kebakaan bersama-Nya namun karena dengki setan, ia jatuh dalam dosa dan harus mengalami penderitaan. Untuk menghilangkan penderitaan dan pengaruh setan maka manusia harus hidup sebagai hamba Allah.

Hidup sebagai hamba Allah maka punya kewajiban melayani-Nya dan taat pada kehendak-Nya. 

Kewajiban yang harus dikerjakan “hamba Allah” seolah berat dan lebih menderita, namun itu hanya sementara saja. Mereka yang mau bertobat dan setia, akan mendapatkan kelegaan dari-Nya.

“Orang yang telah percaya pada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang-orang pilihan-Nya.”

Pesan hari ini

Teruslah mengerjakan perbuatan baikmu, meski tidak ada yang berterima kasih dan memujimu, tidak ada yang menanggapimu bahkan malah mencibirmu.

Begitulah menjadi “bolo dupakan”, kehadirannya hanya untuk ditendang-tendang namun penting untuk hadir.

“Berusahalah untuk tidak menjadi sukses, tetapi untuk menjadi bernilai.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here