“Perang Troya”, Kreasi Seni Teater di Gelaran Open House 2017 Seminari Mertoyudan

0
1,063 views
Ilustrasi: Pentas teater "Perang Troya" oleh para siswa Seminari Menengah St. Petrus Canisiius Mertoyudan bersama beberapa mitra siswa sekolah lain di Magelang. (Satriya Sambodo)

SEBELUM pementasan digelar, tampillah Romo Rektor Seminari Santo Petrus Canisius Mertoyudan Magelang TB. Gandhi Hartono SJ. Ia mengatakan, pertunjukan ini yang akan dipertontonkan oleh para siswa SMA Seminari Mertoyudan, Kabupaten Magelang, ini memainkan seni teater dengan menyuguhkan lakon Perang Troya. Pentas seni teater ini diampu bersama dalam semangat kolaborasi dengan para siswa SMAN 1, SMAN 3 serta SMA Tarakanita Kota Magelang.

Mereka semangat mendukung pementasan ini dan terlibat penuh dengan  mengambil peran pada sejumlah sejumlah tokoh dalam lakon yang dipercaya sebagai peristiwa sejarah abad ke-13 atau abad ke-12 Sebelum Masehi.

Lakon klasik Yunani “Perang Troya” dalam gelaran pentas seni teater di GOR “Laudato Si” di kompleks Seminari Menengah St. Petrus Canisius di Mertoyudan, Magelang. (Satriya Sambodo)

Pementasan itu berlangsung di GOR “Laudato Si” Seminari Mertoyudan.

Tontonan ini telah memberi inspirasi bagi segenap penonton tentang   perjuangan hidup, upaya membangun perdamaian bukan hal yang mudah, tetapi harus diusahakan dengan terus-menerus.

GOR Laudato Si Seminari Mertoyudan

Penulis naskah lakon itu dibesut oleh Valentino dan kawan-kawan dengan sutradara Fransisco Leonardus. Sedangkan panggung pementasan berupa tribun di GOR dipasangi properti menggunakan sejumlah bahan.

Pementasan ini didukung dengan tata lampu dan tata suara yang bagus.

Pentas musik oleh para seminaris.

Guru teater Seminari Mertoyudan Ibu Yuliana Rahayu mengatakan para seminaris memainkan lakon itu secara total dengan proses latihan intensif dengan sangat  disiplin dalam waktu yang relatif tidak lama.  Semua dilaksanakan dalam proses latihan yang berlansung  dengan tertib dan disiplin.

Pengantar cerita

Lakon Perang Troya ini berlangsung selama sekitar dua jam itu. Kisah itu sendiri  bercerita tentang penyerbuan tentara Yunani ke Kota Troya setelah sebelumnya tokoh bernama Paris menculik Helen, isteri Raja Sparta Menelaus.

Dalam mitologi Yunani, Perang Troya, penyerbuan terhadap kota Troya yang terletak di Asia Kecil, oleh pasukan Akhaia (Yunani). Peristiwa ini terjadi karena Paris menculik Helene dari suaminya Menelaus, raja Sparta. Perang Troya berawal dari perselisihan antara dewi Athena, Hera, dan Aphrodite, setelah Eris, dewi perselisihan dan pertikaian

Sejumlah tokoh dalam cerita Perang Troya muncul dalam sosok bernama Helene, Raja Menelaus, Hector, Paris, Helen, Odysseus, Achilles, Akhaia, Aias, dan Sinon.

Helene, wanita tercantik dan istri Raja Menelaus, jatuh cinta kepada Paris yang kemudian memboyongnya  ke Troya. Tindakan Paris ini telah memicu  Agamemnon –raja Mykenai dan saudara Menelaus—marah dan kemudian  memimpin ekspedisi pasukan Akhaia ke Troya dan mengepung kota itu selama 10  tahun.

Setelah banyak pahlawan tewas, termasuk pejuang Akhaia bernama Achilles dan Aias, serta pejuang Troya yakni Hektor dan Paris, maka kota Troya itu  akhirnya takluk akibat tipu muslihat melalui Kuda Troya.

Pasukan Akhaia membantai semua orang Troya (kecuali sebagian perempuan dan anak-anak yang dijadikan budak) dan mencemarkan kuil-kuil, membuat para dewa murka. Beberapa orang Akhaia berhasil tiba dengan selamat di rumah mereka.

Pasukan Yunani dengan sekutunya lalu mengepung benteng Kota Troya selama 10 tahun. Mereka berhasil memasuki kota tersebut dengan bersembunyi dalam kuda kayu berukuran raksasa yang kemudian dikenal sebagai Kuda Troya.

Mereka berhasil masuk kota itu menggunakan kuda kayu tersebut dengan dalih untuk persembahan kepada Dewi Athena. Kuda Troya dalam pertunjukkan itu ditampilkan dengan properti kuda raksasa terbuat dari kertas.

Pementasan ini menjadi lebih indah berkat iringan orkestrasi musik oleh kelompok Canisii Seminarium Chamber.

Pentas musik di Bangsa Kaca.
Memelihara tradisi kesenian lokal: gamelan.
Pentas musik modern.

Ditonton banyak orang

Sebagian besar penonton berasal dari kalangan pelajar di beberapa sekolah di Magelang. Mereka juga memanfaatkan gelaran “Open House Seminari Mertoyudan” guna melihat  sejumlah karya para seminaris berupa hasil kegiatan edukatif maupun ekstrakurikuler di sekolah berasrama tersebut.

Berikut ini program Open House-nya.

  • 15.00:  Open Gate
  • 15.00 – 16.00: Jalan-jalan di Kampus Seminari Santo Petrus Canisius Mertoyudan
  • 16.00 – 17.15 : Tampilan para Seminaris di Bangsal Kaca dalam bentuk pementasan seni musik gamelan di Medan Pratama (saat pengunjung datang), musikalisasi puisi, Trio Guitar Aragonais, piano, vocal grou, keroncong
  • 17.15 – 17.30: Persiapan menuju GOR “Laudato Si” di komplek seminari.
  • 17.30 – 18.00: Gelar pentas seni teater “Perang Troya” denga menu acara berupa Sambutan Romo Rektor Seminari, Sambutan Ketua PETCA dan Open House, kesan pesan perwakilan Penonton
  • 18.00 – 19.30: Pertunjukan teater

Kredit: Satriya Sambodo, seminaris di Mertoyudan tahun 1978.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here