MINGGU, 12 Mei 2019, pukul 09.00 WIB Perayaan Ekaristi Penutupan Novena di GMKA (Gua Maria Kerep Ambarawa) dihadiri sekitar 5.000-an orang. Bahkan, Taman Doa dan area pemakaman dipenuhi umat yang berlesehan.
Mereka datang dari berbagai daerah: Solo, yogja, bahkan Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Sebelum Perayaan Ekaristi, diadakan pengakuan dosa yang dilayani dua imam yaitu Vikep Kategorial KAS Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr dan Pastor Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta Romo Gabriel Alimo Natabudya Pr kemudian dilanjutkan dengan Doa Novena.
Perayaan Ekaristi Penutupan Novena dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai selebran utama. Beliau didamping Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr dan Romo Gabriel Alimo Natabudya Pr sebagai konselebran.
Dan istimewanya di dalam Perayaan Ekaristi ini, petugas lektor dan koornya dari anak-anak muda PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik) Kevikepan Semarang.
Dalam homilinya, Mgr. Ruby menyampaikan beberapa pokok pikiran sebagai berikut:
- Yesus memberikan pengharapan untuk kita, bahwa kita akan memperoleh kehidupan abadi, dan tidak akan binasa sampai selamanya.
- Apakah kita setelah dibaptis akan selamat?
- Baptis yang kita terima harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Supaya kita mendapatkan hidup yang kekal dan mendasar maka kita harus ngrungokake, mendengarkan. Dengan cara itulah kita memahami apa yang menjadi kehendak Allah dan menjadi tanda milik kita sendiri dan menghidupinya dalam keseharian.
- Mulo baptis thok thil, ya durung cukup.
- Jadilah terang, menjadi terang bagi orang lain tidak sulit, jadilah contoh hidup yang baik buat orang lain.
Dalam Perayaan Ekaristi kali ini, Mgr. Ruby berkeliling langsung memberikan komuni kepada orang yang sakit, kaum difabel, dan lansia.
Perayaan Ekaristi Penutupan Novena di GMKA ditutup dengan berkat dari Bapa Uskup.