Perayaan Rentengan Bruder St. Aloisius Semarang (CSA): 25, 40 Hidup Membiara, dan Kaul Kekal

0
409 views
Para bruder yubilaris Kongregasi Santo Aloisius Semarang (CSA) yang mengucapkan kaul kekal, pesta hidup membiara 25 dan 40 tahun (Dok. CSA)

“Segala apa yang dialami dan dirasakan semata-mata karena berkat dan karunia dari Allah sendiri. Kesetiaan mesti dijalani dengan penuh kerendahan hati.”

PADA hari Rabu 20 Oktober 2021, para bruder Kongregasi Santo Aloisius Semarang (CSA) merayakan momen bersejarah kongregasi.

Satu bruder mengikrarkan kaul definitif, yakni Br. Fidelis CSA.

Tiga bruder merayakan pesta perak 25 tahun hidup membiara:

  • Br. Bonifasius CSA.
  • Br. Giovani CSA.
  • Br. Konradus CSA.

Dua bruder merayakan panca windu 40 tahun hidup membiara:

  • Br. Viktor CSA
  • Br. Floribertus CSA.
Perayaan Ekaristi menandai syukur atas rahmat panggilan yang dialami satu bruder CSA yang mengucapkan kaul kekal; sejumlah bruder CSA merayakan 25 dan 40 hidup membiaranya di Bruderan Kongregasi Santo Aloisius Semarang (CSA) Madiun. (Dok. CSA)

Madiun itu penting

Perayaan syukur ini dirayakan di aula SMP Santo Yusuf Madiun, Jawa Timur, salah satu tempat karya para bruder.

Tema perayaan syukur berbunyi: “Syukur kepada Allah, karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu.” (2 Kor 9:15).

Para bruder yubilaris -dan secara khusus Br. Fidelis CSA- menyadari bahwa tema ini adalah motto yang menginspirasi perjalanan hidup panggilannya dan tentunya para bruder yang lain.

Segala apa yang dialami dan dirasakan semata-mata, karena berkat dan karunia dari Allah sendiri.

Perayaan syukur dirayakan dengan sangat sederhana, mengingat pandemi covid-19 belum berakhir. Undangan terbatas, hanya keluarga pestawan dan para bruder dari komunitas Semarang dan Jogya yang boleh hadir.

Bagi para bruder yang lain dan keluarga pestawan tetap mengikuti acara via zoom.

Para bruder yubilaris CSA dan anggota keluarganya. (Dok. CSA)

Pentingnya tetap rendah hati

Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Romo Tri Budi Widyanto Pr selaku selebran utama, Romo Leo Giovani Marsel Pr, dan Romo Vincentius Fererra Dhanarjaya MSF.

Dalam homili singkat, Romo Tri Budi menegaskan keutamaan yang paling utama dalam hidup membiara, yakni kerendahan hati.

Nilai kerendahan hati akan menghasilkan sukacita dan kesetiaan serta damai sejahtera didalam menjalankan hidup panggilan.

Kesetiaan mesti dijalanai dengan penuh kerendahan hati.

Pernah di Madiun

Dalam sambutan singkatnya, Br. Martinus Suparmin CSA menyampaikan latar belakang mengapa perayaan syukur dan kaul kekal ini dirayakan di Madiun. Itu karena hampir semua yubilaris pernah berkarya dan menjalani masa formatio-nya di Madiun.

Br. Viktor CSA dan Br. Flori CSA adalah kedua bruder yang sejak awal menjalani masa formatio didampingi oleh para pendahulu CSA.

Harapannya agar kedepan para calon CSA didapatkan dari sekolah, asrama dan panti asuhan yang didampingi para bruder CSA.

Br. Fidelis selama menjalani masa pendidikan cukup unik, karena sejak Aspiran hingga kaul kekal menjalani sendirian. Kesetiaan, tanggungjawab, dan kerendahan hati teruji.

Aneka sambutan dari para bruder yubilaris CSA. (Dok. CSA)

Tiga pilar penting

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan tiga pilar penting dalam mewujudkan mimpi pendiri Kongregasi, yakni:

  • Relasi dengan Tuhan (hidup doa).
  • Hidup berkomunitas.
  • Hidup pengutusan.

Wujud dari tiga pilar tersebut -jika dijalani dengan kesungguhan hati= maka akan menumbuhkan semangat persaudaraan, kasih, dan damai (PKD).

Sambutan dari perwakilan pestawan disampaikan oleh Br. Fidelis CSA.

Dalam sambutan singkat, Br. Fidelis CSA merasa bersyukur dan beruntung karena boleh mengikrarkan kaul kekal bersamaan dengan perayaan 25 tahun dan 40 tahun hidup membiara saudaranya.

“Semoga saya mampu meneladani para bruder yang setia dan tanggung jawab atas panggilan suci ini”. 

Seusai Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan foto bersama.

Selamat pesta para bruder CSA, bravo CSA. Salam PKD.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here