Selasa, 12 Agustus 2025
Bacaan Injil: Mat 18: 1-5.10,12-14
“Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Mat 18:3)
Saudari/a ku ytk.,
BACAAN Injil pada hari ini mengingatkan kita tentang syarat masuk ke Kerajaan Sorga. Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, tetapi soal damai Sejahtera, kebenaran, dan sukacita oleh Roh Kudus.
Ada 2 syarat masuk kerajaan sorga yaitu: Bertobat dan menjadi seperti anak kecil.
Kata “Bertobat” berasal dari Bahasa asli Alkitab (Yunani), yaitu metanoia, yang berarti berbalik (u-turn), berbalik ke jalan yang benar, berbalik kepada Allah.
Hasil pertobatan adalah perubahan pola pikir dan perubahan hidup menjadi lebih baik. Bagaimana caranya? Belajar dari anak kecil.
Sikap tobat memerlukan kerendahan hati. Tuhan Yesus mengajak kita untuk belajar dari anak kecil dan menjadi seperti anak kecil, agar bisa masuk Kerajaan Sorga. Anak kecil adalah pribadi yang polos, lugu, dan tergantung dari orangtuanya. Dia mengandalkan orang dewasa di sekitarnya.
Di sanalah tampak kerendahan hati. Bukan ambisi, bukan gengsi, bukan arogansi, tetapi rendah hati.
Saya teringat saat perarakan Sakramen Mahakudus dalam Misa Kamis Putih, ada seorang bapak yang bingung mencari anaknya yang masih kecil. Beberapa saat dia mencari anaknya di sekitar gereja. Ia tidak menemukannya. Ia begitu kaget begitu melihat anaknya.
Ternyata anaknya mengikuti perarakan Sakramen Mahakudus. Ia di belakang saya.
Waktu itu saya membawa Sakramen Mahakudus. Ia begitu asyik dan menikmatinya. Ia memegang-megang kasula dan velum yang saya pakai. Mungkin dia kagum dan tertarik. Ia terlihat begitu lugu dan polosnya.
Saya pun tidak merasa terganggu. Dan saya dengar dari bapaknya, anak kecil itu memang sudah bercita-cita ingin menjadi imam.
Anak kecil biasanya dikenal polos dan mudah kagum. Mereka juga tidak terbebani oleh berbagai kekhawatiran, karena mereka percaya kepada orang tuanya, bahwa segala sesuatu yang diminta pasti akan dicukupi.
Dalam Injil hari ini kita sebagai pengikut Kristus diingatkan untuk melepaskan berbagai macam kekhawatiran, ketakutan, kecemasan, arogansi dan gengsi diri.
Pertanyaan refleksinya, pola pikir dan pola hidup baru apa yang perlu kita wujudkan dalam hidup sekarang ini?
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang).
# Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)