Percik Firman: Belajar Setia

0
330 views

Sabtu Imam, 5 November 2022

Bacaan Injil: Luk 16:9-15 

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.” (Luk 16:10) 

Saudari/a ku ytk.,

SANTA Theresa dari Kalkuta pernah berkata, “Kita dipanggil tidak untuk sukses, tapi untuk setia”.  Setia pada apa? Setia pada hal-hal yang kecil. Hal ini senada dengan sabda Yesus pada hari sabtu imam ini, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.” 

Kesetiaan adalah sebuah keutamaan yang mahal dan langka pada zaman ini. Dunia modern kadangkala mempengaruhi orang berpikir praktis, instant, ambil jalan pintas, dsb. Akibatnya, orang tidak betah menjalani proses, sulit untuk setia. Padahal, kita dipanggil untuk setia mengembangkan sarana hidup yang ada, termasuk kekayaan. 

Mamon, yang berasal dari bahasa Aramaic berarti “something confided or deposited” (sesuatu yang dipercayai atau disimpan), sering dikonotasikan dengan kekayaan. Kekayaan memang sering mendatangkan godaan besar untuk berbuat dosa. Namun kekayaan sendiri adalah sesuatu yang netral, karena dapat juga dipergunakan untuk sesuatu yang baik dan menolong sesama. 

Kekayaan memang sering mengecoh manusia dengan memberikan ide bahwa kebahagiaan terletak pada kekayaan, bukan pada Tuhan. Sampai ada ungkapan, “keuangan yang mahakuasa”. 

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk memuliakan nama Tuhan dengan kekayaan, seperti: membantu Gereja, membantu proses evangelisasi, membantu orang yang miskin dan kekurangan, memberikan beasiswa, dsb. 

Kita diberi kekayaan dan talenta yang berbeda-beda oleh Tuhan. Mari dengan sukacita kita membagikannya kepada orang lain, sehingga kekayaan dan talenta kita dapat menjadi salah satu cara untuk membawa kita kepada kebahagiaan sejati. Maukah Anda? 

Terimakasih atas dukungan doa, atensi, kunjungan dan dana untuk pendidikan calon imam. Mohon doakan kami para imam dan calon imam agar bisa setia menjadi imam sampai akhir hayat dlm melayani Tuhan dan umat.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here