Percik Firman : Berdoa Koronka di Tengah Wabah Corona

0
383 views

Minggu, 19 April 2020

Hari Minggu Paskah II – Pesta Kerahiman Ilahi 

Bacaan: Yoh. 20:19-31

“Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh 20:21)

Saudari/a ku ytk.,

PADA saat Pesta Kerahiman Ilahi tahun 2019 yang lalu, saya ikut misa konselebrasi bersama Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan. Bertempat di Gereja Roh Kudus (La Chiesa di Santo Spirito), Vatikan. Di dalam gereja itu disimpan relikwi Santa Faustina dan Santo Yohanes Paulus II. 

Paus Yohanes Paulus II menetapkan gereja itu sebagai pusat spiritualitas dan tempat Santuario della Divina Misericordia (Kerahiman Ilahi). Bagi Anda devosan pada Kerahiman Ilahi sangat baik jika datang berdoa di gereja itu saat berziarah ke Roma.

Beberapa kali saya berdoa di sana dan misa di gereja yang dibangun abad ke-12 itu. Saya senang datang ke gereja itu. Gereja ini termasuk gereja favoritku selama di Roma, selain Basilika Santo Petrus Vatikan. Suasananya sangat tenang dan cocok untuk berdoa dan merenungkan Kerahiman Ilahi bagi hidup kita. 

Saya  mulai berdevosi Koronka pada Kerahiman Ilahi ini sejak di Seminari Menengah Mertoyudan sekitar tahun 1999 sampai sekarang. Salah satu impian saya bisa berziarah di Polandia ke makam Santa Faustina (1905-1938), yang mendapat pewahyuan devosi ini. Hadiah dari Tuhan yang sangat saya syukuri adalah bisa berziarah ke makam Santa Faustina di Polandia sebelum pulang ke tanah air September 2019 yang lalu.

Pada hari ini Gereja merayakan Hari Paskah II sekaligus Pesta Kerahiman Ilahi. Bersamaan kanonisasi Santa Faustina pada 30 April 2000, Hari Minggu Paskah II ditetapkan sebagai Hari Minggu Kerahiman Ilahi oleh Paus Yohanes Paulus II.

Yesus adalah Raja Kerahiman Ilahi. Saat perwahyuan pribadi kepada Santa Faustina tanggal 22 Februari 1931, Yesus bersabda: “Aku mau supaya ada Pesta Kerahiman. Aku mau supaya gambar itu diberkati secara mulia pada hari Minggu pertama sesudah Paska. Hari Minggu ini harus menjadi Pesta Kerahiman.” Kehendak Yesus itu baru dilaksanakan tahun 2000. 

Paus Yohanes Paulus II dijuluki sebagai Paus Kerahiman. 

Selama 27 tahun masa kepausannya (1978-2005), ia terus mewartakan Kerahiman Ilahi kepada umat: ”Saya menyerukan penting dan mendesaknya pesan Kerahiman Ilahi bagi segenap umat manusia pada zaman modern ini.”

Apa itu Kerahiman Ilahi? Kata “kerahiman” dalam bahasa Ibrani disebut rahamim dan khesed, yaitu dua ungkapan yang dipakai untuk menyebut sifat kasih Allah. Kata “rahamim” ada kaitannya dengan kata “rehem” (rahim). Maka, rahamim (kerahiman) adalah sifat kasih Allah yang serupa dengan sifat rahim seorang ibu, yaitu melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, menerima tanpa syarat, dan memberi kedamaian.

Seperti para rasul dalam injil hari ini, kita juga dipanggil menjadi “rasul-rasul” kerahiman di tengah wabah virus Corona Covid-19 saat ini. Bagaimana caranya? Dengan membawa pengharapan dan damai sejahtera kepada sesama, seperti yang dilakukan Yesus dalam Injil hari ini: “Damai sejahtera bagi kamu!” 

Wabah Corona mengajak kita menyadari apa yang penting bagi pembaruan hidup, yakni mendasarnya hidup doa, mengandalkan Tuhan. Berulangkali Paus Fransiskus mengajak kita berdoa, sebab kita hanya bisa berpaling kepada-Nya. Kita mengandalkan Dia. Yesus adalah andalan kita. Dalam doa Koronka Kerahiman Ilahi, kita mengulang-ulang refren: Yesus, Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah andalanku.

Virus Corona bisa mengena kepada siapa saja, tidak ada pembedaan, baik imam atau awam, kaya atau miskin, cewek atau cowok, muda atau tua, dan apapun agamanya. Maka kita semua harus saling menjaga satu sama lain, agar kita sendiri pun selamat. Di sinilah sikap peduli, mau saling memelihara kebersamaan dan menumbuhkan persaudaraan baru. 

Hal ini menjadi konsekuensi dari memeluk salib, saling memeluk derita sesama, karena kita pun bagian dari mereka. Memeluk derita ini juga mengajak kita untuk memeluk ibu bumi, sebab wabah ini menyadarkan kita bahwa kita bagian dari bumi. Marilah kita berdoa Koronka di tengah wabah Corona saat ini. Marilah kita berseru dengan penuh iman: “Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia. Yesus Raja Kerahiman Ilahi, Engkaulah andalanku.” 

Pertanyaan refleksinya, Bersediakah Anda membawa pengharapan dan damai sejahtera pada saat ini? Gerakan kepedulian apa yang dapat Anda lakukan di tengah pageblug virus Corona Covid-19 ini?

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here