Percik Firman: Bersinar di Tempat yang Tepat

0
452 views

Kamis, 28 Januari 2021

PW Santo Thomas Aquinas

Bacaan Injil : Mrk 4:21-25

“Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian” (Mrk 4:21)

Saudari/a ku ytk.,

KITA pernah mendengar ada ungkapan: “The right man in the right place”. Orang yang tepat di tempat yang tepat. Artinya, seorang pemimpin perlu mengenal kemampuan atau kompetensi rekan kerjanya, agar bisa menempatkan mereka pada posisi yang tepat. Dengan demikian, mereka dapat berkarya lebih optimal dan dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Demikian pula dengan sebuah pelita akan bersinar terang dan berguna, jika ditempatkan di tempat yang tepat. Pelita yang ditaruh di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, akan tertutup cahayanya, tidak berfungsi, dan tidak berguna dengan optimal. Tetapi kalau pelita itu ditaruh di atas kaki dian, barulah ia berguna dan menjadi berkat sebab menerangi tempat itu.

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus bersabda, “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian”. Kita tahu bahwa fungsi utama dari sebuah pelita adalah memberi penerangan di kegelapan. 

Selain sebagai penerangan, pelita juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh. Keberadaan kita orang beriman Katolik harus mampu menghadirkan terang dan kehangatan bagi orang-orang di sekitar di dunia masa kini.

Pada hari ini Gereja merayakan peringatan wajib Santo Thomas Aquinas (1225-1274), imam dan pujangga Gereja. Dia juga seorang teolog yang termasyur. Dia juga dikenal dengan semangat hidupnya: “Contemplata Aliis Tradere” (Menuturkan kepada orang lain segala sesuatu yang telah dipelajari atau direnungkan). Hidup dan kehadiran Santo Thomas Aquinas sungguh menghayati jati diri sebagai pelita yang menerangi dan menghangatkan tersebut.

Santo Thomas Aquinas mempunyai penghormatan yang besar pada Tuhan dan Sakramen Mahakudus. Dialah yang menciptakan lagu “Tantum Ergo”, yang sering kita nyanyikan dalam adorasi Sakramen Mahakudus. Lagu itu diciptakan atas permintaan Paus Urbanus IV.

Pada waktu itu Paus Urbanus IV mengeluarkan surat pernyataan “Transiturus” (tentang mukjizat Ekaristis) sekaligus meresmikan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus pada tanggal 11 Agustus 1264. Hal ini dilakukan untuk mengenang Mukjizat Bolsena-Orvieto, Italia Tengah. 

Bapa Suci waktu itu secara langsung menugaskan Santo Thomas Aquinas untuk menyusun suatu tata cara dan doa khusus untuk menghormati Sakramen Maha Kudus sebagai Tubuh Kristus. Pada tahun yang sama, Bapa Suci memperkenalkan dua buah lagu puji-pujian yang digubah oleh Santo Thomas Aquinas yaitu “O Salutaris” dan “Tantum Ergo”, yang dikenal dan masih dinyanyikan di gereja-gereja sampai saat ini.

Pertanyaan refleksinya, apakah selama ini Anda sudah menjadi pelita bagi orang-orang di sekitar Anda? Seberapa mendalam penghayatan dan penghormatan Anda kepada Sakramen Mahakudus? 

Santo Thomas Aquinas, doakanlah kami.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan.# Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here