Percik Firman: Kepekaan terhadap Mimpi

0
198 views

Jumat, 30 Desember 2022

Pesta Keluarga Kudus

Bacaan Injil: Mat. 2: 13-15.19-23

Saudari/a ku ytk.,

PADA hari ini bersama dengan seluruh Gereja, kita merayakan pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria dan Yusuf. Pesta ini mulai diresmikan oleh Paus Leo XIII tahun 1893. Pada awalnya jatuh pada hari Minggu dalam Oktaf Epifani atau Penampakan Tuhan, tetapi sekarang dirayakan pada hari Jumat atau Minggu dalam Oktaf Natal. 

Keluarga Kudus di Nazaret menjadi model yang ideal bagi keluarga-keluarga Kristiani sepanjang zaman. Perayaan ini mengajak kita untuk menyadari bahwa hidup berkeluarga merupakan panggilan yang mulia dan luhur dari Tuhan. Mengapa hidup berkeluarga itu merupakan panggilan yang mulia dan luhur? Salah satunya adalah karena melalui keluargalah, Tuhan berkarya untuk menciptakan manusia baru. 

Bacaan Injil hari ini mengisahkan kepekaan Bapa Yusuf pada mimpi-mimpi yang dialaminya saat tidur. Ada tiga mimpi yang dialaminya.

Mimpi pertama berisi pesan agar Yusuf membawa Maria dan kanak-kanak Yesus mengungsi ke Mesir. 

Mimpi kedua berisi pesan agar Bapa Yusuf segera kembali ke tanah Israel karena Raja Herodes yang mau membunuh Yesus sudah mati.

Mimpi ketiga berisi pesan agar Bapa Yusuf pergi ke daerah Galilea dan tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. 

Dalam tradisi kuno, mimpi dipercaya sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan dunia yang tidak kelihatan. Lewat mimpi-mimpinya, Santo Yusuf dibentuk dan dididik Allah untuk menjadi pribadi yang peka akan kehendak Allah, mendengarkan dan melaksanakannya dalam perjalanan hidup.  

Mimpi-mimpi itu menunjukkan kehendak Allah yang harus dilaksanakannya. Dalam Surat Apostolik “Patris Corde” Paus Fransiskus menyebut Santo Yusuf sebagai seorang bapak yang taat (PC, no. 3). Ketaatan Santo Yusuf terhadap kehendak Allah sudah teruji sejak awal mau memperisteri Maria. (Penjelasan makna mimpi Santo Yusuf dapat dibaca di buku: Y. Gunawan Pr, “Memaknai Mimpi Bersama Santo Yusuf”, Yogyakarta, Kanisius, 2021, hlm. 27-47).

Dari mimpi-mimpi itu tampak bagaimana Allah memberikan mandat dan kepercayaan yang besar kepada Santo Yusuf untuk melindungi Maria dan Kanak-kanak Yesus. Yusuf sungguh pilihan Allah. Dia adalah pribadi yang selalu taat dan siap sedia menerima perintah Allah kapan pun, di mana pun dan harus pergi ke mana pun. 

Dia siap dengan zona tidak nyaman, yakni mengadakan perjalanan yang jauh dan mulai kehidupan dari nol. Meskipun perintah itu berat, dia tetap “sendhika dhawuh”, menjalani perintah itu tanpa protes. Keluarga Kudus percaya pada pemeliharaan dan penyelenggaraan Tuhan.

Dengan segera kembali ke tanah Israel, Yusuf pun taat pada kehendak Allah. Dia kembali bergerak ke zona yang tidak nyaman, yakni mengadakan perjalanan yang jauh dan akan memulai kehidupan dari nol lagi. Jika dia cinta pada kenyamanan, tentu akan tetap tinggal di Mesir dan tidak mau kembali. 

Santo Yusuf, akhirnya, membawa Yesus dan Maria ke daerah Galilea sesuai dengan nasihat dalam mimpi. Mereka pun tinggal di Nazaret, sehingga orang banyak menyebutnya Yesus orang Nazaret (bahasa Yunani: Nazaraios; bahasa Ibrani: Netzeri), yang berarti orang yang berasal dari Nazaret atau “Sang Tunas”. 

Santo Yusuf sungguh tokoh besar dalam karya keselamatan Allah. Dia bukan hanya pemain figuran atau aktor pendukung semata dari sejarah keselamatan. Dia telah membuktikan segalanya selama dia mendampingi Maria dan membesarkan Yesus. 

Sebagai seorang ayah dan suami, ia tidak suka menonjolkan diri. Ia mengabdikan dirinya secara total dengan tulus hati demi pelayanan. 

Paus Yohanes Paulus II pernah mengungkapkan bahwa Santo Yusuf ini sebagai orang kudus dengan aura keheningan (aura of silence). Keutamaan dan kedalaman dari kesucian hidup Santo Yusuf tampak dari ketersembunyian hidupnya. Dalam sikapnya yang banyak diam dan hening, Santo Yusuf berusaha memahami dan mencerna kehendak Tuhan. 

Keluarga Kudus Nazaret, doakanlah kami. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli, Semarang). # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here