Percik Firman: Membangun Harapan

0
1,121 views

Minggu Adven I, 1 Desember 2019
Bacaan Injil : Mat 24 : 37-44

Saudari/a ytk.,

TAK terasa bahwa kini kita telah memasuki masa Adven. Kita semua menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Hari ini adalah Minggu Adven I. Minggu Adven I merupakan Tahun Baru Liturgi. Mulai sekarang sampai setahun kedepan kita memasuki Tahun Liturgi A. Permenungan akan banyak diambil dari Injil Matius. Kita memulai masa Adven yang ditandai dengan penyalaan sebuah lilin Adven di lingkaran Korona Adven pada hari ini. 

Istilah “Adven” berasal dari kata Latin “Adventus” yang berarti kedatangan. Secara liturgis masa adven merupakan masa penantian penuh harapan dan sukacita akan kedatangan Tuhan serta masa persiapan Natal dengan sikap pertobatan. Jadi, suasana yang kita bangun dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan adalah pengharapan, sukacita, dan pertobatan. 

Sabda Tuhan pada Minggu Adven I ini membicarakan kedatangan Tuhan di akhir zaman. Kita tidak tahu kapan itu akan tiba. Masa Adven mengingatkan kembali bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya yaitu di akhir zaman. Kita semua hendaknya mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya hari Tuhan itu. Karena tidak ada kejelasan kapan datangnya, maka persiapan kita hendaknya dilakukan terus-menerus. 

Untuk jangka pendek, kita persiapkan perayaan kedatangan Tuhan Yesus di hari Natal. Untuk jangka panjang, kita persiapkan kedatangan Tuhan Yesus di akhir zaman. Akhir zaman bisa datang segera tetapi bisa pula masih lama. Oleh karena itu, persiapan yang kita lakukan hendaknya jangan ditunda-tunda. Untuk tujuan inilah masa Adven kita rayakan setiap tahun menjelang Natal, bahkan seharusnya setiap saat dari kehidupan kita adalah masa Adven.

Bacaan Injil secara khusus mengaitkan himbauan berjaga-jaga dengan kedatangan hari Tuhan. Hari Tuhan datang tanpa diduga-duga, seperti air bah pada zaman Nuh. Sebelum datang air bah, rakyat hidup dalam kegiatan sehari-hari dan mereka tidak mengira sama sekali bahwa air bah akan tiba dan menghanyutkan mereka semua. Hanya Nuh dan keluarganya yang diselamatkan. 

Hari Tuhan akan membawa penghakiman yang memisahkan antara yang baik dan yang buruk, antara yang diterima dan yang ditolak, antara yang diselamatkan dan yang tidak diselamatkan. Persiapan untuk menyambut hari Tuhan tidak membuat orang harus melepaskan tugas dan kegiatan sehari-hari. Di setiap saat, setiap kondisi dan setiap tempat, semuanya harus siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Bagaimana cara berjaga-jaga? Tindakan kongkrit berjaga-jaga hendaknya diwujudkan di dalam partisipasi kita untuk mewujudkan Kerajaan Allah sebagai kerajaan damai dan keadilan. Zaman kita sekarang adalah zaman yang suka mengandalkan kekuatan manusiawi dan duniawi. Yang ditolak oleh dunia adalah yang lemah, sebaliknya yang diterima oleh dunia adalah yang kuat. Kenyataan ini jelas merupakan paradigma yang tidak pada tempatnya, karena orientasinya bukan pada siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi pada siapa yang kuat dan siapa yang lemah. Di dalam situasi semacam inilah kita ditantang untuk menegakkan Kerajaan Damai dan keadilan.

Situasi masyarakat dan bangsa kita masih menyediakan banyak tantangan yang kongkrit bagi kita untuk mengisi masa Adven. Dari diri kita sendiri, ada ajakan untuk meninggalkan segala perbuatan jahat (tak tahan cahaya). Dari segi kebersamaan, kita diajak untuk berpartisipasi dalam menegakkan Kerajaan Allah yang damai dan adil dengan karya-karya yang nyata. 

Selamat memasuki masa Adven dengan pengharapan, sukacita, dan pertobatan.

Berkah Dalem dan salam teplok dari bumi Mertoyudan.

(Y.Gunawan, Pr)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here