Jumat, 26 September 2025
Bacaan Injil: Luk 9:18-22
Saudari/a ku ytk.,
BEBERAPA minggu terakhir ini para Frater Seminari TOR Jangli membaca buku Bacaan Rohani, “Yesus, Siapakah Engkau?” Buku ini ditulis oleh Alm. Rm Antonius Hari Kustono Pr.
Ada banyak gelar Yesus yang ada dalam Kitab Suci, Ajaran Gereja dan penghayatan setiap orang. Jati diri Yesus memang sangat kaya. Tidak ada yang dapat menjelaskan secara tuntas.
Dalam buku tersebut, diuraikan 20 gelar Yesus, yaitu: Yesus dari Nazaret, Tuhan, Anak Daud, Anak Allah, Anak Manusia, Kristus atau Mesias, Sang Sabda, Hamba Tuhan, Anak Domba Allah, Penyelamat, Imanuel, Gembala yang baik. Imam Agung, Sang Nabi, Terang Dunia, Roti Hidup, Alfa dan Omega, Pokok Anggur, serta Yesus Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Pengalaman pribadi kita dengan Tuhan Yesus akan menentukan pemahaman dan gambaran siapa Tuhan Yesus bagi kita. Pemahaman seseorang akan Yesus dipengaruhi oleh latar belakang hidupnya, sudut pandangnya, dan pengalaman personal dengan Yesus. Setiap orang bisa memberikan jawaban yang berbeda-beda.
Dari Bacaan Rohani itu, para frater diminta untuk meringkasnya, lalu merefleksikannya, Gelar Yesus mana yang mengesan, dan menurut pengalaman konkret siapa Yesus bagi setiap frater. Ada beberapa frater yang merefleksikan: Yesus adalah Sahabat sejati yang tidak pernah meninggalkan, selalu menemani dan siap mendengarkan keluh kesah, umpatan, amarah dan tangisan.
Ada yang menghayati bahwa Yesus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup. Hal itu terkait dengan pengalaman keterpurukan dalam studi saat di Seminari (kemampuan intelektual pas-pasan, takut tidak naik kelas, dan di akhir doa dia selalu mengucapkan, “Tuhan, Engkaulah jalan, kebenaran dan hidup”).
Ada yang mengakui bahwa Yesus itu sebagai seorang kakek (opa) yang selalu ada untuk menemani cucunya dalam bermain, memberikan kasih sayang, dan menjadi sosok yang bijaksana. “Yesus itu saya rasakan seperti kakek saya”, ungkapnya.
Ada frater yang mengungkapkan bahwa Yesus adalah tempat sampah yang siap menampung dan menerima keadaan dirinya apa danya, baik saat dia bersih maupun kotor. “Yesus itu ‘tempat sampah’ bagi saya. Dia dengan terbuka menerima keluh kesah dan curhat saya. Dia tidak menolak saya saat saya berdosa”, tuturnya.
Pada hari ini Tuhan Yesus bertanya kepada para murid, “Apa katamu, siapakah Aku ini?” Lalu Simon Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias”. Mesias artinya Kristus atau yang terurapi. Orang yang terurapi dikenal sebagai Sang Pembebas, Juru Selamat.
Yesus adalah Mesias yang harus menderita, wafat dan bangkit. Bukan Mesias yang mulia tanpa menderita. Para murid masih memahami Yesus sebagai Mesias yang mulia. Mereka perlu disiapkan untuk menghadapi peristiwa tersebut, karena iman mereka akan tergoncang. Mereka harus menghadapi kenyataan yang memaksa mereka mengubah total mindset yang selama ini mereka yakini tentang Yesus.
Pertanyaan refleksinya, Siapakah Yesus menurut pengalaman konkretmu? Bagaimana pergulatanmu dalam mengimani Yesus selama ini?
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang).# Y. Gunawan Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)