Perempuan bukan Sumber Masalah

0
399 views
Maria menerima Kabar Gembira dari Malaikat Tuhan.

Bacaan 1: Kej 3:9-15. 20
Injil: Luk 1:26 – 38

DALAM kasus-kasus prostitusi yang diberitakan, selalu yang disalahkan dan disorot adalah perempuannya. Bahkan di daerah tertentu ada yang diarak (dipermalukan).

Dalam lingkup masyarakat misoginis (pembenci wanita) dan patriarkal (laki-laki sebagai pemegang kekuasaan) kerap meletakkan perempuan di posisi yang direndahkan kemanusiaannya serta disudutkan.

Atas kondisi ini, banyak aktivis perempuan menggugat. Merasa tidak ada keadilan karena pihak laki-laki sebagai pengguna jasa perempuan tidak dipermasalahkan.

Padahal pihak perempuan, ada kemungkinan sebagai korban perdagangan seksual.

Namun tetap saja, perempuan sebagai pihak yang dipersalahkan.

Dalam bacaan Kitab Kejadian hari ini, laki-laki yaitu Adam mengutuk perempuan bahkan sekaligus menyalahkan Allah.

“Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

Padahal Allah bertanya kepada Adam dan Hawa (setelah melakukan kesalahan) adalah agar mereka mau mengakui dosa yang telah diperbuat.

Namun dalam akhir kisah ini, sebetulnya berakhir dengan nada positif. Hawa akan menjadi ibu dari semua yang hidup.

Tentang hal ini bisa dijumpai dalam kisah kelahiran Yesus.

Dimana Maria menjadi wanita berkat bagi seluruh manusia, daripadanya lahir Yesus yang namanya berarti Sang Juru Selamat.

Yesus lahir sebagai sumber kehidupan.

Meski Hawa telah menutup pintu surga lewat dosa yang diperbuatnya namun lewat Maria, pintu surga kembali terbuka bagi setiap manusia beriman.

Bagi Allah tidak ada yang mustahil, meski Maria belum bersuami namun Roh Kudus bekerja atas diri Maria dalam kehamilannya.

Maria memberi teladan, bagaimana manusia harus mau bekerja sama dengan Allah dan berserah kepadanya.

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Pesan hari ini

Meski dosa lahir dari perempuan, ia bukan sumber masalah. Daripadanya lahir sumber berkat dan kehidupan, yaitu Yesus Kristus.

“Perempuan itu sama seperti bunga, perlakukan dengan lembut, baik, dan penuh kasih sayang. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here