Perjalanan Mencintai, Berani Tinggalkan Zona Nyaman

0
417 views
Ilustrasi - Seorang suster OSA berjalan meniti sebuah jembatan. (Dok Sr. Kristine OSA)

PERJALANAN kunjungan ke tempat yang memang diimpikan memang menyenangkan. Namun bila kunjungan ke tempat yang tidak pernah terpikirkan dan menantang apakah selalu menyenangkan?

Beradaptasi tidaklah mudah. Butuh otak yang kreatif dan daya juang yang kuat.

Pengutusan ke daerah pedalaman tanpa kita tahu adat-istiadat masyarakat menjadi tantangan yang tak mudah.

Tahu etika masyarakat setempat hal yang mendasar dan penting untuk bisa membawa diri.

Bahasa daerah pasti akan menjadi kendala namun bukan yang utama. Makanan daerah setempat pun bisa juga menjadi tantangan bagaimana untuk membaur bersama mereka.

Sr. Ludovica OSA berusaha menyesuaikan diri dengan masyarakat di mana dia ditugaskan. Kebahagiaan baginya adalah mengenal kehidupan masyarakat pedalaman. Berbagi cerita, pengalaman hidup berkeluarga dan pengalaman iman adalah hal yang menguatkan panggilannya.

Hal yang menjadi tantangan bagi dirinya adalah menyesuaikan dengan makanan. Baginya, aktifitas makan biasa saja sulit apalagi dengan makanan yang memiliki rasa dan bahan yang khas. Kesulitan itu membuatnya memaksa dirinya untuk tetap makan apa pun yang diberi oleh masyarakat.

Berani tinggalkan zona nyaman

Baginya, berada di zona nyaman ibarat ditiup angin sepoi-sepoi, menikmati kenikmatan. Justru situasi ini membuat lupa diri dan lupa untuk berjuang yang pada akhirnya terjatuh karena merasakan kenyamanan.

Zona nyaman bukan membuat dia kuat dan tangguh, justru ketika berada di zona sulit, membuat Sr. Ludovika semakin kuat untuk berpegang pada komitmen awal.

Zona tidak aman dan tidak nyaman menurutnya ibarat seseorang yang diterpa angin kencang, tapi tetap berpegang supaya aman dan tidak terjatuh.

Banyak orang jatuh, karena kenikmatan lupa untuk berjuang. Terbiasa tidak pernah merasakan hidup sulit. Jika mau berkembang, jangan takut pada tantangan, pada akhirnya tantangan itulah yang menjadikan kita pribadi yang kuat.     

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here