Perkawinan dan Tantangannya

0
29 views
Ilustrasi - Menikah dalam gelap. (ist)

PERKAWINAN adalah realitas sosial dan legal yang amat diperlukan bagi tegaknya masyarakat. Lembaga yang dibangun atas dasar cinta ini menjaga keutuhan masyarakat. Orang bilang, “Keluarga retak masyarakat rusak.”

Betapa pentingnya menjaga keutuhan perkawinan dan keluarga.

Namun demikian, keluarga menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan terbesar dan memprihatinkan adalah perceraian. Sabda Tuhan pada Minggu Biasa XXVII ini berbicara tentang perkawinan dan perceraian (Kejadian 2:18-24 dan Markus 10:2-16).

Perkawinan menegaskan kehendak suci dan mulia dari Allah atas manusia. Perkawinan berakar pada rencana Allah. Pertama, Allah menciptakan pria dan wanita. Kedua, Allah menghendaki pria meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (Kejadian 2:24).

Perceraian mengindikasikan kelemahan dan ketegaran hati manusia.

“Justru karena ketegaran hatimu maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu” (Markus 10:5-8).

Perkawinan memancarkan sukacita dan menjanjikan kebahagiaan. Perceraian menyisakan kepedihan. Bukan hanya untuk yang bercerai, melainkan untuk anak-anak yang menjadi korbannya.

Untuk membangun relasi perkawinan agar dua orang menjadi satu daging diperlukan upaya dan komitmen yang besar. Perkawinan itu bukan terjadi, melainkan dibangun. Perkawinan membutuhkan persiapan yang sungguh-sungguh. Sayangnya, banyak pasangan hanya mempersiapkan pesta pernikahan, tetapi kurang mempersiapkan perkawinannya.

Mempersiapkan pernikahan cukup beberapa bulan. Sedang mempersiapkan perkawinan berlangsung sepanjang kehidupan keluarga. Setiap saat pasangan-pasangan perlu memperbarui kasih, komitmen, dan relasinya. Mereka memerlukan lingkungan yang mendukung dan meneguhkan mereka.

Bagi pasangan Katolik tersedia Marriage Encounter dan Konferensi Kana yang membantu mereka untuk meneguhkan kembali janji dan ikatan perkawinan. Yesus benar bahwa perceraian itu bukan solusi. Allah tidak menghendaki suami-istEri bercerai.

Minggu, 6 Oktober 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here