Perlu Pendampingan

0
205 views
Ilustrasi: Pendampingan bagi teman yang sedang galau. (Ist)

Bacaan 1: Kis 15:1-2. 22-29
Bacaan 2: Why 21:10-14. 22-23
Injil: Yoh 14:23-29

MUSIBAH banjir bandang dan longsor tanggal 4 April 2022 alu di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih menyisakan kesedihan mendalam bagi para korban.

Banyak orang kehilangan keluarga dan harus hidup sementara waktu di tenda pengungsian. Situasi semacam ini tentu tidak mudah; terutama bagi anak-anak.

Banyak pihak tergerak membantu mereka yang terkena musibah. Salah satunya adalah komunitas para relawan baik eksternal maupun lokal.

Mulai dari membersihkan puing, mendistribusikan bantuan, para relawan ini juga memberi pendampingan pada anak-anak korban bencana.

Anak-anak tentu mengalami ‘syok mental’ yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka perlu didampingi untuk bangkit dari trauma serta kesedihan.

Pendampingan untuk keluar dari musibah ini, kembali kepada kehidupan normal seperti sedia kala.

Hampir dua bulan mereka bekerja. Setiap harinya para relawan memberikan pendampingan anak seperti mendongeng, lapak baca, melukis, menggambar, mewarnai, music corner, gelar pameran yang mana hasil karya anak-anak dipamerkan dan kegiatan lainnya.

Dalam wejangan-Nya kepada para murid sebelum berpisah, Tuhan Yesus berjanji untuk memberikan pendampingan bagi para pengikut-Nya.

“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

“Janganlah gelisah dan gentar hatimu.… Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu.”

Demikian lanjut-Nya

Rasul Paulus dan Barnabas memberikan pendampingan bagi jemaat Antiokhia Syria saat mereka diganggu oleh para pengajar palsu yang memaksakan Taurat bagi jemaat Kristen non Yahudi.

Paulus dan Barnabas membawa masalah tersebut kepada rasul inti untuk mendapatkan konfirmasi.

Dan hasilnya, jemaat Kristen non Yahudi tidak harus melaksanakan Taurat. Sebagai gantinya ada empat poin perilaku moral yang harus dilakukan sebagai kebaikan.

Melalui pendampingan Roh Kudus, kita akan diingatkan segala sesuatu yang telah diajarkan Kristus.

Bersama Roh Kudus, kita tidak akan tersesat dalam mencapai ‘Yerusalem Baru’ yang begitu elok dan indah tiada tara.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus memberikan pendampingan melalui kehadiran Roh Kudus agar kita tidak tersesat serta mampu melaksanakan apa yang telah Ia ajarkan.

“Pelayanan tanpa Roh Kudus tak ada gunanya. Segala bakat dan pengalamanmu tak mampu menggantikan kuasa Roh.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here