Pertaruhkan Hidup demi Meraih Impian

0
160 views
Tanish Abraham by The Better India

SETIAP orang tentu ingin sukses dalam hidupnya. Namun untuk meraih kesuksesan orang mesti berani berjuang keras.

Di umur 15 tahun, biasanya anak-anak praremaja baru akan masuk SMA. Tapi berbeda bagi Tanishq Abraham. Dia sudah mendapat gelar master di bidang teknik biomedik, ketika usianya genap 15 tahun.

Gelar master biomedik didapat Tanishq beberapa hari setelah dia berulang tahun yang ke-15.

Dalam acara wisuda Tanishq memakai toga dengan hiasan tulisan ‘Mulai di umur 12, selesai di umur 14. Percayalah, saya seorang insinyur.’

Buat sang ibu, Taji Abraham, kelulusan Tanishq adalah hadiah terindah buat dia dan keluarganya.

Sang Ibu berkata, “Kami bahagia terlebih kakek dan nenek Tanishq, karena cucunya itu bisa meneruskan jejak mereka. Kemampuan Tanishq yang tidak biasa sudah terlihat sejak kecil. Di TK, dia sudah ikut American River Community College.

Di umur 5 tahun dia menyelesaikan latihan Matematika dari Stanford University’s Education Program for Gifted Youth (EPGY). Umur 6 tahun, Tanishq ikut berbagai pelajaran online SMA.”

Setelah menyabet gelar master biomedik, berbagai kegiatan dilakukan Tanishq antara lain mempresentasikan proyek yang dia garap bersama tim dan mengikuti konferensi engineering.

Meski begitu, Tanishq tetaplah seorang anak. Dia juga hobi menonton film Hollywood dan Bollywood bersama saudara perempuannya, ikut les renang, main bola, tenis, pingpong dan tidak lupa sesekali menyempatkan diri berlibur.

Perjuangan Tanishq mendapat gelar master biomedik juga nggak main-main. Tanishq sering pulang dari kampus pada jam 11 malam untuk mengerjakan proyek bersama timnya.

Bahkan, teman kuliahnya yang berumur 22 tahun sempat heran dengan kemampuan Tanishq. Beberapa bulan terakhir Tanishq cuma mendapat waktu tidur 3 sampai 4 jam.

Tentang hal ini, sang ibu berkata, “Sebelumnya kami memastikan anak-anak mendapat istirahat cukup, 9 sampai 10 jam sehari. Asupan makanan mereka juga kami perhatikan.”

Tanishq mengaku sangat bahagia dan semangat karena dirinya bisa mendapat gelar master biomedik di umur 15 tahun. Ia ingin melanjutkan sekolah kedokteran dan meraih gelar PhD dalam empat sampai lima tahun ke depan.

Upaya terus-menerus

Sebuah kerja keras membuahkan hasil yang gemilang. Kerja keras itu tentu menyita banyak waktu. Tidak ada santai-santai atau bermalas-malasan dalam hidup.

Orang mesti berani berjuang keras, kalau telah menancapkan cita-cita setinggi langit. Hidup tertuju kepada pencapaian cita-cita hidup.

Kisah di atas membuat kita berdecak kagum atas pencapaian anak remaja berusia 15 tahun. Hal yang ia kerjakan itu luar biasa. Dalam usia yang sangat muda ia meraih gelar master yang biasanya hanya diraih oleh orang-orang dewasa.

Namun semestinya kita tidak hanya berdecak kagum atas pencapaiannya. Tetapi lebih dari itu menjadi suatu pembelajaran yang sangat bernilai.

Cita-cita yang dicanangkan jauh-jauh hari mesti direbut melalui suatu kerja keras. Orang mesti berani mempertaruhkan segala tenaga dan kekuatan untuk meraih cita-citanya. Tidak ada prinsip menggampangkan suatu pekerjaan.

Sebaliknya, orang terus-menerus berusaha untuk meraih hidup yang lebih baik. Caranya dengan mengerahkan seluruh tenaga dan kehendak yang baik.

Tentu saja hal ini tidak mudah, karena ada banyak tantangan dan godaan yang mesti dihadapi.

Mari kita terus-menerus berjuang untuk meraih cita-cita kita masing-masing. Dengan demikian, hidup kita menjadi lebih bermakna bagi diri dan sesama.

Tuhan memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here