Pesan Bu Tejo: Jadi Orang Tuh yang Solutip, Jadikan Didikan Lebih Baik

0
482 views
Diskresi berdasarkan hati nurani. (Ist)

BU Tejo, sosok menarik dalam film pendek Tilik masih saja viral di masyarakat. Kata-katanya mampu membuat masyarakat terkenang dan mengulang-ulang. Begitu mengesan kalimat itu.

Selain logat kental daerah, karakter dalam film pendek Bu Tejo ini ada di kehidupan sehari-hari.

Kata-kata negatif tidak selalu negatif. Kata-kata positif tidak selalu positif. Menjadi negatif atau positif itu tergantung situasi yang melatarbelakangi kata-kata itu.

Apakah dengan kata-kata saja dapat memberi solusi? Tidak. Pada umumnya, yang diminta itu tindakan. Bukan kata-kata indah seluas Nusantara.

Melihat hasil kerja

Melihat orang yang bisa dipercaya bukan dari bentuk fisik dan penampilan yang mempesona. Dengan tindakan, orang bisa menanamkan kepercayaan. Tindakan menjadi buah pikiran dan hati.

Pikiran dan hati negatif, tindakan akan menjadi negatif. Begitu pula sebaliknya. Pikiran dan hati positif, tindakan akan menjadi positif.

Merubah pola pikir

Merubah pola pikir dari negatif ke positif itu harus. Perlu dilakukan berulang kali. Dan terus-menerus dilatih agar menjadi kebiasaan. Ada banyak buku dan panduan merubah pola pikir di media sosial.

Pikiran memiliki kekuatan  luar biasa. Mampu merubah sesuatu dan menjadikan sesuatu ada. Pikiran dan perasaan memiliki kaitan yang tak bisa dipisahkan.

Marci Shimoff, seorang penulis, pembicara internasional dan pemimpin pengubahan menyatakan berikut ini.

“Mustahil memantau setiap pikiran yang kita punyai. Para peneliti mengatakan,kita mempunyai sekitar enam puluh ribu pikiran sehari. Bisa Anda bayangkan betapa lelahnya Anda berusaha mengendalikan enam puluh ribu pikiran itu? Untungnya, ada jalan yang lebih mudah. Dan ini adalah perasaan kita. Perasaan kita memberitahu apa yang kita pikirkan.”

Perasaan yang memberitahu

Sebelum membaca tulisan ini, apa yang menjadi alasan utama memutuskan membaca? Keinginan.

Keinginan dari kata dasar “ingin”. Memiliki asal tempat hati. Untuk apa membaca? Mengisi pikiran.

Pertanyaan lanjut berada di pikiran.

Mengdalikan pikiran dan hati itu penting

Setiap orang diberi kemampuan mengendalikan diri oleh Tuhan. Bagaimana memaksimalkan kemampuan pengendalian diri itu sungguh tergantung masing-masing pribadi.

Hal-hal yang kelihatannya indah dan nikmat tidak selalu memberikan jaminan kebahagiaan. Pada umumnya menawarkan kenikmatan sementara saja. Selanjutnya keburukan yang tejadi.

Hal-hal yang bersifat sementara menyuguhkan tampilan yang memukau dan menyilaukan mata. Memunculkan keinginan untuk lebih, lebih, dan lebih tanpa memberikan penjabaran nilai-nilai yang dapat dimiliki.

Mengendalikan pikiran dan hati itu penting. Ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Membantu membedakan mana yang baik atau buruk.

Jadikan diri pribadi yang mampu memberi solusi. Agar bermanfaat bagi orang lain. Yang akan kembali ke diri sendiridampaknya.

Tawaran dunia sangat memukau, jangan terlena. Tetaplah berpegang pada firman-Nya.

Temukan Tuhan dalam keheningan dan doa. Meminta-Nya membimbing pikiran dan hati dalam sabda-Nya.

Tanpa henti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here