Pesan Paskah 2018 Uskup Agung Kupang

0
550 views
Ilustrasi: Paskah by Ist

“JANGANLAH seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.” (1Kor 10:24)

Saudara-saudari terkasih,

Hari Raya Paskah tiba. Selamat Pesta Paskah. Kita tangguh dan teguh kembali dalam iman Kristiani kita: Kristus Hidup Jaya.

Inilah peristiwa iman yang paling agung. Inilah Karya Agung Allah yang paling mulia bagi anak-anak-Nya. Kita Berjaya sebagai murid-murid dalam kejayaan Kristus bangkit.

Selama masa puasa, kita telah berlayar bersama Yesus. Di tengah gelombang dan pergolakan pelbagai jenis kedurhakaan, kita menemukan kembali terang sebagai anak-anak Allah.

Kita menjumpai lagi persahabatan dengan Kristus Jaya. Kita menerima sapaan baru untuk melakukan perjalanan bersama dalam damai. Kita berani keluar dari sikap yang mencari keuntungan diri. Kita mengenakan kembali sikap bersesama yang seimbang dan setimpal.

Kita diutus untuk mengutamakan keuntungan bersama orang lain: “Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri ata puji-pujian yang sia-sia.” (Fil 2:2-3)

Pesta Paskah adalah perayaan hati nurani yang memerdekakan kemuridan kita. Murid Yesus Kristus selalu merdeka dalam membangun kebaikan bersama. Hati nurani Kristiani mengutamakan kepentingan yang merukunkan kebersamaan hidup dengan siapa saja.

Paskah Kristus mendobrak kedurhakaan, sehingga persekutuan gerejawi dipenuhi dengan kepercayaan satu sama lain. Cinta kasih kita menjadi hangat kembali. Kebangkitan Kristus mendorong serta menyemangati kemuridan yang bermutu kebaikan dalam perjuangan hidupnya. Murid Kristus yang sejati tidak menyerah pada tipu muslihat yang berkedok kebaikan dan kebenaran. Kebangkitan Kristus melahirkan hati nurani yang jujur demi kebaikan bersama: “Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.” (Mk 9:50)

Salah satu wujud dari kebangkitan Kristus dalam hidup Kristiani adalah solidaritas sosial.

Solidaritas sosial adalah ungkapan nyata dari cintakasih Kristiani yang hangat. Kenyataan ini juga menegaskan kehadiran sikap hidup bersesama, khususnya bagi saudara-saudari yang berkekurangan.

Sesudah persekutuan gerejawi kita menjalani masa puasa, marilah kita berpacu bersama Kristus untuk memulihkan hubungan bersesama dalam keluarga dan pekerjaan kita dalam bingkai hidup berbangsa Indonesia, khususnya melakukan rekam E-KTP (bagi yang belum), agar hadir memberikan suara pada pilkada, pileg, pilpres dalam kebaikan, keadilan dan keindahan.

Kita membangun persaudaraan sejati, khususnya dalam upaya bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup layaknya manusiawi bagi semua. Kita memelihara serta merawat lingkungan ciptaan dengan rasa syukur dan penuh cintakasih. Solidaritas sosial mudah-mudahan semakin mampu menghadirkan keutuhan ciptaan dalam kerjasama yang penuh semangat bersudara berkelanjutan.

Sekali lagi “Selamat Hari Raya Paskah”.

Kita bangkit bersama Kristus dalam mewujudkan kebaikan bersama guna memajukan keutuhan ciptaan. Terima kasih atas peduli pelayanan yang membangun kemuridan bersaudara dengan siapa saja dan jangan enggan berbuat baik dalam perjalanan hidup bersama, “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” (Gal 6:10)

Tuhan Kristus Jaya dan Penyelamat memberkati kita sekalian.

Laudatur Iesu Christus. Resurexit sicut dixit.

Terpujilah Yesus Kristus.

Kupang, 25 Maret 2018
Salve in Christo,
Mgr. Petrus Turang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here