Pijar Vatikan II: In Memoriam JFX Himawan Soenarjo, Alumnus Seminari Mertoyudan, Sahabat Baik yang Selalu Menyapa (40A)

0
289 views
Almarhum Mas Himawan Soenarjo (paling kanan) dan keluarga saat menghadiri Reuni alumni Seminari Mertoyudan tahun masuk 1973 di Bali ,5 Juli 2014. (Dok. Kunarwoko)

HARI Sabtu pagi tanggal 5 Februari 2022 akhir pekan lalu, beberapa grup WA yang saya ikuti lagi ngobrol seru tentang postingan yang dikutip dari Taboolanews.com. Judulnya: “Kardinal Jerman Minta Wajib Selibat bagi Pastor Dihapus”.

Nama Kardinal Jerman yang bikin heboh itu adalah Reinhard Marx. Membaca beberapa komentar tentang usulan menghapus selibat imam itu, sungguh bikin ngakak. “Wis kadung metu jé (sudah terlanjur ke luar ),” kata seorang teman eks imam.

Dikomentari enteng: “Mlebu menèh mas (masuk lagi mas).”

Disahuti lagi: “Lha kalau masuk lagi, langsung tinggal di panti jompo Wisma Emmaus dong.”

Seorang teman imam dari Keuskupan Makassar memberi “komen” yang lebih serius.

“Saya bertemu dengan Kardinal ini ketika masih jadi pastor biasa di Dormund, Jerman, tahun 1989. Reinhard Marx pribadi yang riang, suka ngobrol, namun fokus. Masalah kesepian tidak diselesaikan dengan beristeri.

Masalah besar sekarang ini adalah pedofilia, homofilia. Dan ini adalah penyakit. Kesetiaan pada perkawinan adalah tantangan yang jauh lebih dahsyat dan lebih mengerikan dibanding kesetiaan pada imamat,” kata teman seorang imam ini.

Salib cantik

Komentarnya membuat obrolan pengantar sarapan yang semula “enteng” terasa jadi lebih “berat”.

Apalagi, ketika teman lain menyahut: “Tahun depan, saya merayakan 40 tahun perkawinan dan 10 tahun selibat. Lha isteri sudah meninggal 10 tahun lalu.”

“Saya malah sudah 26 tahun selibat. Ngga masalah tuh,” sahut teman lain.

Dia adik kelas kami dulu di Seminari Mertoyudan. Saya mau tanya, 26 tahun lalu isterinya meninggal atau pisahan, saya tidak tega. Dugaan saya, teman ini kawin muda dan tidak lama kemudian menjadi duda.

Kasihan amat.

Jadilah, kemarin pagi rasanya saya diajak rekoleksi oleh teman-teman.

“Kesimpulan” rekoleksi selibat itu juga disarikan bagus oleh seorang teman: “Saya pribadi amat menghargai dan menghormati rekan-rekan yang setia dan tabah menjalankan hidup selibatnya.

Demikian juga saya tetap menghormati rekan-rekan lain yang sekarang hidup berkeluarga. Salib kita sama cantiknya.”

Ketika saya lagi mencerna kata-kata magis ini: “Salib kok sama-sama cantik”, tiba-tiba HP saya berbunyi “kecentrang kecentrung”.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, di tiga grup WA kami diposting berita oleh Bung Hariyadi dari Sesawi.Net: “RIP Mas Himawan Soenaryo”.

Tidak lama kemudian, Mas Frans Wiyono mantan Jesuit sahabat kami, mengunggah foto kunjungannya ke keluarga Mas Himawan di Bali disertai berita:

Breaking News. Saya dapat berita duka dari Bali. Sahabat kita Himawan Sunaryo, CP-67, tadi pukul 08.30 WIB (09.30 WIT) dipanggil Tuhan di RS Sanglah. Perjumpaan terakhir saya di rumahnya baru tanggal 22 Januari 2022 bulan lalu di malam itu ternyata menjadi perpisahan kami. RIP. Kita satukan doa kita.”

Besan Mas Ganjar

Mas Himawan yang diberitakan meninggal kemarin pagi, adalah besan teman kami Dominicus Agus Surono, yang akrab kami panggil Ganjar.

Ganjar angkatan Seminari Mertoyudan 1973. Sementara Mas Himawan dari angkatan 1967.

Bagus jugalah para alumni Seminari Mertoyudan jadi pada besanan. Berita meninggalnya mas Himawan sudah tersebar sejak pagi kemarin.

Sampai siang Ganjar tidak mengkonfirmasi berita duka itu. Sebagai besan yang sama-sama tinggal di Bali, pastilah teman kami Ganjar lagi sibuk mengurus jenazah dan persiapan pemakaman jenazah Mas Himawan.

Baru sorenya, Ganjar menulis di grup: “Sugeng sonten dulur-dulurku. Mas JFX Himawan Soenarjo (CP-67), besan saya, tadi pukul 09.37 WIT dipanggil Tuhan. Hari ini, rencananya almarhum Mas Him sekeluarga sebenarnya mau jalan-jalan ke Kintamani.

Pukul 09.00 WIT, saat sedang bersiap, dia tiba-tiba duduk lemas di sofa. Dibawa ke UGD RS Sanglah. Pukul 09.37 dipanggil Tuhan. Mohon dukungan doa dan matur nuwun.” (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here