PADA kloter keenam konsistori hari Sabtu tanggal 5 Oktober 2019 pekan lalu, Paus Fransiskus juga membuat kejutan tersendiri yakni dengan memilih “teman-teman” dari Ordo Jesuitnya.
Memang dalam tradisi Gereja, biasanya yang diangkat menjadi Uskup dan Kardinal adalah para imam projo atau imam diosesan.
Namun belakangan ini, para Paus sama sekali memberi kesan sangat kuat untuk tidak memikirkan lagi pembedaan imam diosesan dan imam ordo atau konggregasi dalam memilih Kardinal.
Para Jesuit yang akan dilantik menjadi Kardinal bersama Mgr.Suharyo pada hari Sabtu pekan lalu itu adalah :
- Mgr. Jean-Claude Hollerich SJ, Uskup Agung Luxemburg.
Berita dari Curia Generalizia Jesuit di Roma menyebut bahwa kendati menjadi Uskup Agung Luxemburg, namun Mgr. Hollerich menjadi anggota Jesuit dari Provinsi Jepang.
Ia pernah menjadi Rektor Universitas Sophia di Tokyo. Ketika ditunjuk menjadi Uskup Agung Luxemburg, ia menjadi anggota Jesuit Provinsi Jepang. Saat ini, Mgr.Hollerich adalah Ketua Konferensi Waligereja Eropa.
2. Pater Michael Czerny SJ, anggota Serikat Jesus Provinsi Kanada.
Sebelum ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai mengurus migran dan pengungsi, Pater Czerny SJ memang menghabiskan pelayanan imamatnya dalam karya-karya sosial Serikat Yesus.
Ia adalah Sekretaris Social Justice Commission di Kuria Generalat Jesuit Roma. Ia pernah menyediakan diri menggantikan tugas para Jesuit yang terbunuh di Universitas San Salvador, El Salvador.
Ia juga memprakarsai terbentuknya African Jesuit Network on AIDS (AJAN) dan bekerja di Komisi Kepausan untuk Justice and Peace, sebelum dipindah ke posisi sekarang di the dicastery for the service of integral development.
Pater Czerny SJ sekarang ini juga ditunjuk menjadi Sekretaris Sinode Pan-Amazon Region yang akan diselenggarakan di Roma pada awal bulan Oktober ini.
Karena Romo Czerny dilantik sebagai Kardinal pemilih (karena usianya belum 80 tahun), maka menurut Hukum Gereja ia harus menjalani dulu Tahbisan Uskup sebelum menerima baret merah Kardinal pada hari Sabtu pekan lalu
3. Mgr. Sigitas Tamkevičius SJ, Agung Emeritus Kaunas, Lithuania.
Mgr. Tamkevičius SJ mendapatkan penunjukan sebagai Kardinal pada konsistori hari Sabtu itu sebagai tanda penghargaan Paus atas jasa dan pengabdiannya yang luar biasa pada Gereja.
Karena usianya yang sudah melebihi 80 tahun, tentu ia tidak menjadi kardinal pemilih. Sebelum menjadi Jesuit, ia adalah imam diosesan.
Mgr. Tamkevičius SJ mengalami penindasan rezim komunis Soviet. Ia bertahun-tahun mendekam di kamp kerja paksa.
7-8 Kardinal Jesuit
Dengan bertambahnya tiga orang Kardinal Jesuit hari ini, maka total sekarang ini ada tujuh Kardinal Jesuit di seluruh dunia. Kalau Paus Fransiskus masih dianggap sebagai Kardinal Bergoglio, ya berarti ada delapan Kardinal Jesuit sekarang ini.
Para Kardinal Jesuit di seluruh dunia
Selain ketiga nama kardinal Jesuit baru yang dilantik hari Sabtu (5/10/19) pekan lalu itu, maka inilah daftar nama para kardinal Jesuit :
- Pedro Kardinal Barreto SJ, lahir 2 Februari 1944, Uskup Agung Huancayo, Peru, diangkat Kardinal oleh Paus Fransiskus.
- Julius Riyadi Kardinal Darmaatmadja SJ, lahir 20 Desember 1934, Uskup Emeritus Keuskupan Agung Jakarta Indonesia, diangkat Kardinal oleh Paus Johanes Paulus II.
- Luis Kardinal Ladaria Ferrer SJ, lahir 19 April 1944, dari Spanyol, Prefek Konggregasi Ajaran Iman, diangkat Kardinal oleh Paus Fransiskus.
- Albert Kardinal Vanhoye SJ, lahir 23 Juli 1923, dari Perancis. Ia menjadi Kardinal tertua sekarang ini. Diangkat Kardinal oleh Paus Benedictus XVI. (Berlanjut)
