Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Bengkulu menggelar latihan kepemimpinan kader yang dinamai masa bimbingan (Mabim).
“Mahasiswa adalah aset muda dengan jumlah yang tidak sampai dua persen dari jumlah penduduk Indonesia, dia termasuk kaum terpelajar yang dapat memberikan pencerdasan dan pencerahan terhadap rakyat oleh karena itu bekal kepemimpinan dan manajemen sangat diperlukan,” kata Ketua Presidium PMKRI Bengkulu Murdani Silalahi, di Bengkulu, Minggu.
Menurut dia, sebagai kaum terpelajar kelompok ini memiliki akses di atas rata-rata masyarakat awam sehingga memungkinkan mereka untuk menganalisa dan memberikan solusi terhadap persoalan yang mendera masyarakat, begitu juga dengan akses literatur ilmiah, pemikiran, dan menentukan ideologi hidup dalam perjalanannya.
Hal yang paling utama diasah dalam diri mahasiswa, katanya, adalah kepekaan sosial karena mahasiswa bagian dari rakyat, apapun yang terjadi dengan rakyat mahasiswa akan merasakannya.
Selain itu ditangan mahasiswa yang notebene kaum muda tonggak estafet kepemimpinan bangsa berada, pembekalan ideologi, kemampuan kepemimpinan, dan manajemen mutlak dikuasai.
Ia menambahkan, untuk membentuk kader organisasi yang militan, slidaritas dan cerdas PMKRI akan memberikan beberapa materi kepemimpinan kepada kader yakni, public speaking, analisis SWOT, filsafat, analisa sosial, retorika, kepemimpinan dan materi lainnya.
Pelatihan kader ini, menurutnya, syarat mutlak kader PMKRI yang harus dilalui dalam proses kaderisasi yang dilakukan secara rutin setiap tahun.
“Setelah mengikuti pelatihan ini para kader akan dihadapkan pada pelatihan-pelatihan tingkat lanjutan serta dibekali tugas-tugas yang mengasah kemampuan intelektual dan solidaritas sosial lainnya,” tambah dia.
Pelaksanaan pelatihan digelar Jumat (2/12) hingga Minggu (4/12) diikuti oleh puluhan mahasiswa PMKRI yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu.
