- Bacaan 1: Kej. 8:6-13, 20-22
- Injil: Mrk. 8:22-26
Dalam dunia modern banyak dijumpai hal-hal yang bersifat instan, langsung berorientasi pada hasil yang cepat. Ada yang mau jadi orang kaya tapi tidak mau melewati proses usaha keras namun korupsi dan sebagainya.
Proses itu perlu, karena disana ada banyak hal yang akan memperkuat pada hasil termasuk kesiapan mental yang sedang berproses.
Dalam iman juga perlu proses, meski iman itu sulit dipahami. Pertama-tama orang akan percaya lalu berserah diri dan taat pada yang dipercaya. Dalam waktu selanjutnya, dengan akal dan budi yang dimiliki, orang akan terus belajar mengenal dan memahami siapa yang diimani tersebut.
Setelah Nuh beserta keluarga dan binatang-binatang pilihan-Nya diselamatkan-Nya dari banjir bah yang menggenangi seluruh bumi, maka ia tidak serta merta membuka bahteranya dan melepas keluarga serta binatang-binatang itu.
Nuh berproses:
- Setelah bulan kesepuluh sejak hujan berhenti, empat puluh hari kemudian Nuh baru membuka tingkap bahtera
- Nuh melepas burung gagak, pergi dan pulang
- Dua kali dalam tujuh hari melepas burung merpati
- Bulan kedua sejak membuka tingkap barulah melepas semua binatang keluar dari bahtera
Nuh sadar bahwa dia bukanlah penyelenggara alam semesta namun Allah. Maka ia dengan sabar mengikuti proses alam tersebut.
Saat menyembuhkan orang buta di Betsaida, Tuhan Yesus juga melalui sebuah proses.
- Pertama memegang tangannya
- Membawa keluar kampung
- Meludahi matanya
- Meletakkan tangan-Nya
- Berkata: “Sudahkah kaulihat sesuatu?”
- Orang tersebut melihat obyek orang berjalan namun masih kabur
- Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu,
- Maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.
Proses tidak berhenti disitu. Tuhan Yesus masih meminta orang yang telah disembuhkan-Nya itu tidak kembali ke kampung. Mungkin ada maksud-maksud tertentu yang Tuhan inginkan, seperti:
- Menghindari popularitas Diri-Nya (viral)
- Ia ingin, orang-orang kampung berproses memahami siapa Diri-Nya
- Refleksi pribadi dari orang yang telah disembuhkan-Nya itu, atas apa yang baru saja dialaminya.
Pesan hari ini
Beriman juga perlu proses, terus belajar mengenal dan memahami siapakah Tuhan Yesus yang diimani itu. Supaya iman semakin teguh dan kuat, tidak mudah goyah dan paham tujuan beriman.
“Orang sukses paham tentang proses, orang gagal lebih banyak protes.”
