MENIKAM MALAM
Dengan menikam malam
Urat sarafnya berubah menjadi daging
Dan melebur dalam mata pisau
Oleh: Felixianus Ali. (Halifehan, 2015)
HATI-HATI MASIH ADA I
Setiap lipatan dedaunan yang dijatuhkannya dari
Langit, tak membuat-Nya nyenyak. Ia malah diteriaki
Maling kelas teri
I pun tahu. Dia pun tahu. Tuhan dan tuhannya belum nyenyak. Dibangunkannya dengan sehelai
Tepung tapoika bekas adonan. Dikuliti bagian luarnya juga diolesi
Margarine penyesalan yang barusan dibeli di
Pasar loak ketika ia ingin mencermati i
“tuhanku berpesan, jangan dekati dia. Nanti kau digigiti”
Oleh: Felixianus Ali. (Halifehan, 2015)