Pulau Sumba Itu Indah, Potensi Wisata Alam yang Perlu Terus Dirawat

0
632 views
Sumba Hills sunset. (Courtesy of Invest Island)

PULAU Sumba yang menakjubkan ini terletak di antara rangkaian Kepulauan Indonesia yang menakjubkan di ujung timur wilayah ini.

Terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Pulau Sumba adalah bagian dari rantai panjang kepulauan dengan pulau-pulau terkenal seperti Bali dan Lombok di Kepulauan Sumba Kecil.

Tak banyak “tersentuh” oleh pengaruh luar dan masih bisa dikatakan “alami” ini, Pulau Sumba ini mencakup hampir 11.000 km2 (luas daratan) .

Sungguh sebuah panorama keindahan yang memikat.

Apa yang membedakan Sumba yang bak surga alam ini dibanding pulau-pulau lainnya? Pesona alami, tentu saja.

Padang savana di ketinggian perbukitan. (Courtesy of Invest Island)

Keajaiban ekologis, kisah-kisah budaya kuno dan satwa liar eksotis menanti para pelancong yang lebih “berani” untuk “berselancar” menjejaki pulau yang tak terlupakan ini.

Baca terus untuk mengetahui lebih banyak sebelum Anda memulai petualangan ini di Pulau Sumba yang indah.

Lokasi dan topografi

Permata Indonesia Selatan ini dikelilingi oleh birunya Samudra Indonesia yang indah dan terletak di antara Pulau Komodo dan Pulau Sumbawa. Tidak seperti tetangganya di sebelah utara yakni Pulau Bali, Sumba tidak memiliki  gunung vulkanik.

Sebaliknya, kawasan Sumba itu merupakan rumah bagi bukit dan lembah batu kapur yang berbeda dan merupakan surga bagi para surfer.

Pantai indah di Sumba dengan potensi selancar yang menawan. (Courtesy of Invest Island)

Bukit-bukit membuka jalan bagi ladang jagung dan singkong, pohon menjulang tinggi dan hutan lebat yang mengarah ke air terjun ajaib dan garis pantai berpasir yang mencium pantai.

Sejarah masa silam

Para arkeolog telah menemukan sisa-sisa kerangka dan kendi tanah yang berasal dari periode Paleolitik dan Megalit Kuno dari orang Melanesia sekitar 2.800-3.500 tahun yang lalu.

Agama Marapu yang  masih dipraktikkan oleh masyarakat Sumba sampai saat ini didasarkan pada ritual untuk menyembah leluhur dan dewa. Mereka punya kepercayaan pada kehidupan, kelahiran dan kematian.

Wilayah ini telah menyaksikan semuanya: perang besar, agresi internal, dan pendudukan. Sumba menjadi wilayah koloni sejak tahun 1.500-an.

Pertama kali dijajah oleh Portugis dan baru kemudian oleh Belanda dan Jepang hingga akhirnya menjadi bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tahun 2007 terjadi semacam “perubahan” zonasi pemerintahan lokal. Pulau-pulau kecil yang mengelilingi Pulau Sumba dizonasi menjadi kawasan:

  • Sumba Barat Daya;
  • Sumba Timur;
  • Sumba Barat;
  • Sumba Tengah.

Wilayah Sumba ini sebagian besar tetap mempraktikkan sistem kekerabatan berdasarkan klan dan ikatan kekeluargaan yang kuat.

Satwa liar eksotis

Keajaiban tersembunyi ini adalah rumah bagi sekitar 200-an spesies burung di mana tujuh di antaranya masuk kategori unik, Bahkan untuk Pulau Sumba sendiri, yakni seperti burung merpati hijau khas Sumba dan burung penangkap lalat.

Bersiaplah untuk melihat sekilas keberadaan buaya air asin, berbagai mamalia yang berlari di tanah atau berhenti dan menatap penikmat wisata alam.

Pemandangan alam yang mempersona di Pulau Sumba. (Courtesy of Invest Island)

Sumba sunggulah merupakan wilayah dengan perpaduan unik antara flora dan fauna Asia dan Australia.

Inilah kawasan hutan yang dianggap sebagai kawasan ramah lingkungan oleh World Wildlife Fund.

Arsitektur dan tradisi lokal Sumba

Pulau ini memiliki banyak hal yang lebih daripada keindahan alamnya. Wisatawan akan menemukan pulau itu dihiasi dengan rumah klan tradisional tiga tingkat.

Berada di antara makam-makam kuno, masing-masing mewakili makna simbolis dengan atap rumah yang berbentuk meruncing hasil ukiran kayu atau batu. Itu menunjukkan bangunan Marapu yang kemudian bertengger di lereng gunung dekat dengan arwah leluhur.

Bangunan rumah tradisional yang begitu khas di Pulau Sumba. (Courtesy of Invest Island)

Wisatawan bisa merayakan bersama penduduk setempat, terutama ketika datang ke Sumba untuk  menyaksikan kerumunan pria berbaris satu sama lain dengan tombak untuk memastikan keberhasilan panen.

Inilah Festival Pasola yang biasanya berlangsung kurun waktu antara bulan Februari dan Maret.

Surga ekologis, ombak bergulir membelai garis pantai, resor mewah dan banyak lagi menanti Anda di keindahan yang belum ditemukan yaitu Pulau Sumba.

Projek ekologis

Sumba harus belajar dari Bali. Terutama kalau harus menyangkut sejarah “salah” dalam tata kelola wisatanya. Kini, Bali sudah penuh sesak dan sumpek.

Karena itu, Sumba harus berbenah diri dengan benar. Salah satunya adalah membangun rencana berupa program pembangunan berkelanjutan yang mendukung masyarakat lokal. Itu antara lain dengan adanya  komitmen untuk lebih banyak menggunakan pembangkit listrik tenaga angin dan matahari, investasi di pembangkit listrik tenaga air.

Tujuannya adalah untuk membuat Sumba berjalan dengan 100% energi terbarukan pada tahun 2025.

Sebagai hasil dari prakarsa positif ini, perkembangan bisnis properti Sumba cenderung meningkat, meski masih dibilang kurang dibandingkan yang terjadi di Bali.

Sumber: https://invest-islands.com/guide-discover-sumba-island-indonesia/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here