Puncta 04.09.19 Luk 4:38-44: Untuk Itu Aku Diutus

0
612 views
Berkat perdana para imam SCJ yang baru menerima Sakramen Imamat di Gereja St. Yusup Paroki Pringsewu, Lampung. (Romo Frans de Sales SCJ/Komsos Keuskupan Agung Palembang)

MASIH terkenang perjalanan turne Natal di pedalaman. Berangkat pagi-pagi benar melayani di satu stasi pertama. Setelah selesai misa, melanjutkan ke stasi berikutnya dengan jarak tempuh tidak kurang dari 20 kilometer.

Istirahat sebentar dengan sajian kopi panas. Berikutnya harus jalan lagi untuk melanjutkan pelayanan di stasi lain. Sehari bisa melayani tiga stasi dalam pelayanan Natal.

Karena begitu banyak stasi atau kampung yang harus dikunjungi, perayaan Natal bisa berlangsung sampai Januari. Setiap hari dalam ekaristi selalu mendengar lagu Malam Kudus, walaupun misanya pagi atau siang, lagunya tidak menjadi pagi kudus atau siang kudus.

Sebagai romo harus berpindah-pindah melayani umat di kampung-kampung agar bisa merayakan kelahiran Tuhan.

Di Kapernaum Yesus mengajar dan menyembuhkan orang yang sakit. Karena itu mereka meminta Yesus untuk tetap tinggal di Kapernaum. Namun Yesus tidak mau menetap di satu tempat. Yesus berkata, “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”

Karya keselamatan harus diwartakan kepada semua orang. Dimana pun warta Kerajaan Allah harus disampaikan. Semua orang harus diberi warta keselamatan Allah. Yesus diutus untuk itu. Yesus tahu panggilanNya untuk menyembuhkan dan menyelamatkan semua orang.

Bagi para romo saat harus menghadapi situasi sulit, kata-kata Yesus itu bisa diterjemahkan, “Untuk itulah aku ditahbiskan.” Ketika para pasutri menghadapi masalah keluarga, kata-kata Yesus bisa berbunyi, “Untuk itulah aku dipersatukan.” Untuk para guru yang menghadapi murid-murid yang sulit, kata-kata Yesus bisa meneguhkan, “Untuk itulah aku dipanggil menjadi guru…”

Ketika kita menghadapi berbagai kesulitan, kita bisa meneguhkan diri lewat sabda Yesus, “Untuk itulah aku diutus.”

Beranikah kita dalam menghadapi segala situasi, kita berprinsip seperti Yesus, “Untuk itulah aku diutus ?”

Dengan suka memetik buah rambutan
Dahannya patah jatuh ke bawah
Menghadapi aneka macam tuntutan
Dengan tekun dan setia tetap melangkah

Cawas suatu malam yang indah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here