Puncta 05.08.20: Tersinggung

0
413 views
Tersinggung boleh tapi jangan diambil hati by Ist

Matius 15:21-28

ANDA pernah tersinggung? Saya yakin anda pernah merasakannya. Saya pernah mengalami. Waktu itu, saya ikut rombongan naik ke Menara Eiffel di Paris.

Banyak pengunjung yang antri naik lift, karena jam kunjungan turis. Kami naik sampai di lantai dua tempat yang bagus memandang keindahan kota Paris. Di situ juga ada toko suvenir yang ramai dikunjungi turis.

Saya memilih beberapa gantungan kunci, patung Menara Eiffel dan kaos untuk oleh-oleh. Pada waktu bayar di kasir, saya tidak dilayani karena jam 12.00 adalah jam istirahat padahal banyak yang antri mau bayar.

Saya tetap berdiri di depan mesin kasir. “Please miss, hurry up. I’ll be late,” kata saya mendesak karena dikejar-kejar rombongan yang harus segera pergi. Perempuan itu mukanya masam merasa terganggu.

“You’re impolite,” katanya menggerutu. Dikatakan tidak sopan, saya merasa tersinggung. Akhirnya dengan wajah ditekuk dan mulut terkatup dia melayani juga.

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.

Kalau di tempat kita, ada orang banyak mau bayar itu malah senang, artinya rezeki mengalir. Gak mikir waktu istirahat. Di Barat, orang tidak mau diganggu, saat sedang istirahat, walau itu mendatangkan untung sekalipun.

Saya tersinggung, tetapi saya cuek saja. Yang penting apa yang saya mau sudah kudapat.

Dalam bacaan Injil hari ini, wanita Kanaan itu datang kepada Yesus, mohon supaya anaknya yang kerasukan setan disembuhkan. Tetapi Yesus tidak menjawab.

Wanita itu terus mengikuti-Nya sambil teriak-teriak mohon belaskasihan. Para murid mungkin sampai risih terganggu, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.”

Sekali lagi Yesus menolak dengan halus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.”

Ia menyebut orang Israel sebagai domba-domba. Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah. Dia tidak berhenti memohon. Yesus berkata dengan keras, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

Wanita itu disamakan dengan anjing. Tetapi ia tidak tersinggung.

Ia menjawab, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”

Imannya yang teguh itu membuat hati Yesus luluh. “Hai ibu, sungguh besar imanmu. Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.”

Jangan mudah tersinggung tetapi teguhkan dan kuatkan hati, pasti Tuhan akan berbelas kasih. Tersinggung akan merugikan diri sendiri dan hanya akan menambah beban di hati. Hadapilah semua dengan senyum.

Kepala pusing belum terima bayaran.
Perut mual-mual ternyata kelaparan.
Orang yang penuh dengan pengharapan.
Akan dimudahkan semua jalan.

Cawas, menunggu jadwal….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here