Puncta 09.06.19 HR Pentakosta: Pentakosta Ada di Indonesia

0
494 views
Pentakosta.

Kis 2:1-11. Yohanes 14:15-16.23b-26

INDONESIA adalah keragaman yang sangat kaya raya. Ada aneka suku, ras, budaya, agama, bahasa, tradisi, dan kekayaan alam melimpah. Saya mengalami peristiwa Pantekosta justru ketika bertugas di luar Jawa.

Di Ketapang ada banyak suku dan adat istiadat yang beraneka. Mayoritas suku Dayak berdiam di sana. Di antara suku Dayak ada banyak sekali bahasa Dayak dengan dialek yang beraneka macam. Dayak Kualant, Dayak Simpank, Dayak Kayung, Dayak Gerunggang, Dayak Jelai, Dayak Pesaguhan dan masih ribuan lagi tersebar di seluruh Kalimantan.

Saya tidak mampu mempelajari satu per satu. Kalau saya memakai bahasa Jawa, mereka tidak mengerti apa yang saya bicarakan. Namun ketika saya memakai bahasa Indonesia, semua bisa saling mengerti dan memahami.

Bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu yang memungkinkan semua bisa berkomunikasi dengan baik.

Inilah peristiwa Pantekosta.

Satu bahasa yang bisa dimengerti oleh semua orang, dari Sabang sampai Merauke. Orang Batak di Sumatera bisa berdialog dengan orang NTT. Orang Papua bisa berkomunikasi dengan orang Jawa. Orang Dayak Kalimantan bisa berhubungan dengan orang Toraja Sulawesi.

Ini semua karena Bahasa Indonesia. Bahasa yang mempersatukan.

Bacaan pertama menggambarkan bagaimana Roh Kudus dicurahkan kepada para murid dan mereka bisa berkomunikasi dengan banyak orang dari aneka bangsa; Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Pamfilia, Mesir, orang Kreta, Arab, daerah Libya dan pendatang dari Roma. Semua bisa berkomunikasi dan saling mengerti satu sama lain.

Yesus berkata, “Penghibur, yakni Roh Kudus akan diutus oleh Bapa dalam namaKu. Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.

Bahasa Roh Kudus adalah bahasa kasih Yesus. “Jika seorang mengasihi Aku, BapaKu akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia”. Dengan bahasa kasih yang dicurahkan melalui Roh Kudus, kita bisa berkomunikasi dengan siapa pun.

Jika kita dikuasai Roh Kudus, maka sarana komunikasi kita adalah kasih. Bahasa kasih itulah yang bisa diterima oleh setiap manusia, apa pun latar belakangnya. Jika kita menggunakan bahasa kasih, kita akan mengalami peristiwa Pantekosta.

Roh Kudus dicurahkan kepada kita.

Marilah selalu berdoa mohon karunia Roh Kudus.

Masak mie tiga bungkus
Dicampuri daun seledri
Tuhan mencurahkan Roh Kudus
Agar kita berani bersaksi

Berkah Dalem

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here