Puncta 10.09.19 Lukas 6:12-19: Melibatkan Allah

0
463 views
Ilustrasi: Gereja hadir dalam diri sosok suster mungil dari Kongregasi Penyelenggaraan Ilahi (PI) yang setia menemani dan memberi penghiburan bagi keluarga korban praktik perdagangan manusia di NTT. (Ist)

PEMBUKAAN Undang-Undang Dasar 1945 dalam alinea ketiga dikatakan, “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Sebelum menyatakan kemerdekaan Indonesia, Para pendiri bangsa ini berdoa dan mohon petunjuk bagi peristiwa penting bangsa yakni kemerdekaan Indonesia.

Mereka adalah insan pendoa yang percaya bahwa kemerdakaan terjadi berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan keinginan Bangsa Indonesia.

Tetapi diyakini yang pertama adalah berkat rahmat Allah. Pastilah ini semua bisa muncul karena religiusitas para pendiri bangsa kita sangat tinggi.

Sebelum membuat keputusan penting menyangkut seluruh bangsa, mereka berdoa kepada Allah yang maha kuasa.

Dalam Injil hari ini, Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Yesus mencari tempat khusus, sepi, jauh dari keramaian.

Ia pergi ke bukit. Doanya tidak cuma satu dua jam, tetapi semalam-malaman. Beda dengan kita, pergi ziarah tetapi doanya hanya setengah jam. Yang banyak adalah pikniknya, acara shoping dan kulinernya. Yesus pergi ke bukit. Kita pergi ke mall. Yesus berdoa. Kita belanja.

Kita diingatkan oleh Yesus. Sebelum membuat keputusan-keputusan penting, hendaknya diawali dengan doa. Yesus mau memilih murid-muridNya. Ia mengawalinya dengan pergi menyepi dan berdoa.

Ia berdialog degan Allah BapaNya. Pilihan Yesus atas murid-muridNya sungguh tepat. Semua muridNya, kecuai Yudas Iskariot, adalah murid yang militan. Mereka semua menjadi martir dalam mengikuti Yesus.

Sebagaimana para pendiri bangsa ini juga menyakini bahwa kemerdekaan Indonesia terjadi karena berkat rahmat Allah, kita pun diajak melibatkan Allah dalam seluruh kehidupan kita. jangan lupa selalu mengawali seluruh aktivitas dan keputusan hidup kita dengan doa.

Jalan-jalan di pagi hari
Menikmati indahnya sawah
Doa itu ibarat sebuah kunci
Dengannya kita bisa memasuki rumah

Cawas, sekali waktu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here