Puncta 13.01.19 Pesta Pembaptisan Tuhan Lukas 3:15-16.21-22

0
821 views
Ilustrasi: Baptisan dewasa saat misa Minggu Palma di sebuah Paroki Malang. (Laurentius Suryono)

KAMPUNG Sei Ingin adalah stasi pertama yang saya kunjungi ketika bertugas di Ketapang, Kalimantan Barat. Dari pusat paroki berjarak sekitar 40 km melewati jalan berbukit dan berlumpur.

Tetapi umat sangat antusias menerima kunjungan pastor. Mereka dikunjungi pastor dua bulan sekali. Penerangan selama misa didukung oleh mesin diesel karena kampung ini belum terjangkau oleh listrik.

Waktu itu, saya diminta membaptis seorang bayi. Nama anak itu adalah Mesianus Mesi. Saya heran karena belum pernah mendengar nama Santo Mesianus. Iseng-iseng saya bertanya ke bapaknya kenapa memilih nama itu.

Dia menjawab, “Anak saya ini lahir Bulan Mei, Pastor. Maka nama baptisnya Mesianus. Saya senang dengan pemain sepakbola Barcelona yang namanya Mesi.  Itulah nama anak saya Mesianus Mesi.”

Saya jadi mengerti mengapa di Buku Baptis itu ada nama baptis yang asing di telinga saya seperti Dasianus, Febrianus, X’ Krius, Alipius. Mereka tidak diberi katekese tentang nama baptis sehingga memilih sembarangan saja.

Dari pengalaman itu, sebelum membaptis, saya menyeleksi nama-nama dan memberi katekese mengapa kita memilih nama baptis para santo-santa. Natal berikutnya saya membaptis Hieronimus Bumbun. Rm. Kukuh membaptis Agustinus Agus. Itu adalah nama-nama uskup di Kalbar. Moga-moga kelak mereka menjadi uskup.

Hari ini kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan. Kita bisa mengenangkan saat pembaptisan kita. Mengapa kita pakai nama Alexandre, Ignatius, Fransiskus, Yohanes, Markus atau Lukas?

Ada juga Albertine, Maria, Fransiska? Siapakah mereka itu sehingga menjadi pelindung kita? Mereka itu adalah orang-orang kudus. Hidup mereka menjadi teladan orang beriman. Hidup mereka meneladan Yesus Sang Anak Allah. Mereka pantas menjadi anak-anak Allah yang disebut sebagai “Engkaulah Anak yang Kukasihi, KepadaMulah Aku berkenan.”

Dengan dibaptis kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Yesus juga dibaptis di Sungai Yordan.

Ketaatan Yesus yang tuntas dalam melaksanakan kehendak Allah itulah yang membuat Yesus berkenan kepada Bapa. Supaya kita dapat berkenan kepada Allah, kita diajak meniru Yesus yang taat sampai mati.

Apakah anda bersyukur dengan nama baptis anda? Ataukah anda takut dengan nama baptis anda sehingga harus disembunyikan?

Rasane kepengin nangis yen kelingan Parangtritis.
Terkenang bermain ombaknya di waktu senja.
Bersyukurlah kita karena sudah dibaptis.
Buatlah hidup kita menjadi berkenan kepadaNya.

Berkah Dalem,

Rm. A. Joko Purwanto Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here