Puncta 14.11.18. Lukas 17:11-19 Bersyukur

0
3,592 views
Ilustrasi: Bersyukur by Springorg

KALAU menjelang ujian sekolah bangku-bangku gereja dipenuhi dengan anak-anak seragam sekolah. Bahkan banyak juga yang menyalakan lilin di depan patung Bunda Maria.

Mereka berdoa memohon supaya dapat lulus ujian. Tetapi sesudah ujian selesai, bangku-bangku gereja itu sepi lagi. Hanya satu dua orang tua yang rajin ikut misa pagi.

Begitu juga tempat-tempat ziarah ramai dikunjungi orang dengan berbagai macam permohonan. Bahkan tidak sedikit yang mengharapkan mukjijat.

Dalam Injil hari ini, ada sepuluh orang sakit kusta. Mereka tinggal berdiri agak jauh. Orang kusta dikucilkan masyarakat. Mereka dijauhi dan disingkiri maka tidak punya akses dekat dengan Yesus.

Mereka berteriak. “Yesus, Guru, kasihanilah kami.”

Yesus meminta mereka menunjukkan diri kepada imam. Hanya imam yang berhak menyatakan mereka ini tahir, tidak najis.

Dalam perjalanan mereka sembuh, tahir kembali. Satu orang yang sudah sembuh itu berbalik kembali dan tersungkur, mengucap syukur di depan Yesus. Yang sembilan orang lupa bersyukur dan kembali pada Yesus.

Kadang kita juga seperti sembilan orang yang telah disembuhkan itu, lupa berterimakasih atas pemberian Tuhan.

Kita terlena dengan eforia sukacita sampai bersyukur pun lupa. Kita sudah lulus ujian, dapat pekerjaan, rezeki, pacar atau jodoh, lancar dalam usaha, sembuh dari sakit, bebas dari masalah dan beban berat.

Dalam situasi yang berat kita memohon-mohon kepada Tuhan tetapi setelah semua teratasi kita lupa bersyukur kepada Tuhan. Satu orang yang datang bersyukur itu adalah orang asing, orang Samaria.

Kita sering berpikir negatif terhadap orang “asing”, mengecap jelek, mendiskreditkan. Ternyata justru orang asing ini yang memberi contoh bagaimana berterimakasih dan bersyukur pada Tuhan.

Ada banyak orang “asing” yang baik, menjadi suri tauladan.

Pelajaran yang kita petik adalah:

  • Pertama, jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan.
  • Kedua, jangan menghakimi orang lain seturut cara pandang kita. Ketiga, beriman kepada Yesus itulah yang menyembuhkan kita.

Ke super market membeli anggur. Anggur muda hijau daunnya. Jangan lupa selalu bersyukur. Hidup bahagia enteng rasanya. Berkah Dalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here