Puncta 18.11.20: Ciputra

0
264 views
RIP Ir. Ciputra by Tribbunews.com


Lukas 19:11-28

KISAH perjuangan Pak Tjie, panggilan akrab Ciputra atau Tjie Tjin Hoan bisa menginspirasi. Ia tidak punya modal apa-apa, ketika ayahnya meninggal.

Ia harus menggantikan peran ayah. Sejak kecil ia sudah bekerja keras. Sambil kuliah, dia membuka biro konsultan pembangunan bersama dengan dua temannya.

Lulus kuliah dia pindah ke Jakarta dan mendapatkan banyak proyek. Ia mendirikan perusahaan Grup Jaya.

Karena keuletan dan kegigihannya, dari modal dengkul dan urat, Ciputra menjadi begawan properti di Indonesia.

Dari modal 10 juta rupiah bisa menjadi 30 trilyun rupiah.

Badai datang ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1998. Ia terbelit hutang sangat besar, karena semua pinjaman berupa uang dollar. Waktu itu nilai dollar melejit lima kali lipat. Tetapi karena kegigihan dan kerja keras tak mengenal lelah, Pak Ciputra mampu keluar dari belenggu krisis.

Tidak banyak yang bisa bangkit seperti Pak Tjie.

Ia pernah bercerita bahwa semangatnya dilecut oleh Lagu You Raise Me Up, sehingga ia mampu bangkit dari keterpurukan.

Dari anak miskin yang terseok-seok, ia berhasil mencatatkan namanya masuk dalam kategori tokoh terkaya di Indonesia.

Yesus memberi perumpamaan tentang mina. Kemarin Yesus bicara tentang talenta. Beda dengan kisah talenta, tuan ini memberi pinjaman sebesar satu mina kepada masing-masing hambanya untuk dijadikan modal kerja.

Semua diberi sama. Tuan itu tidak menuntut hasil yang sama. Dia hanya ingin menilai bagaimana hamba-hamba itu menunjukkan tanggungjawab dan kesungguhan melipatgandakan mina.

Dari satu mina, ada yang laba 10 dan 5 mina. “Upah” yang diterima oleh hamba itu jauh lebih besar dari 10 mina. Mereka diberi tanggungjawab mengelola 10 dan 5 kota, karena mereka “setia dalam perkara kecil”, maka diberi tugas atau tanggungjawab dalam mengelola yang lebih besar.

Kita ini sedang menanti akhir zaman, saat Kristus datang kembali. Itulah saat atau waktu yang tidak bisa disangka-sangka.

Kita sudah diberi iman atau mina.

Bagaimana kita mengembangkannya agar pada saatnya kita bisa mempertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Berada di kamar yang gelap.
Menatap keluar lewat jendela.
Mari kita bertanggungjawab.
Kelak akan ikut berbahagia.

Cawas, nilai jual tinggi…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here