SEORANG ibu bercerita bahwa suaminya seorang penjudi berat. Ibu itu sudah pusing menasehatinya. Karena sudah tak tahu jalan bagaimana menyadarkan suaminya, ia tiap malam berdoa Rosario.
Setiap kali suaminya pulang didapatinya istrinya kusyuk berdoa Rosario. Tak pernah putus begitu dilakukannya bertahun-tahun.
Suatu malam suaminya dengan menangis bersimpuh di depannya dan dia minta maaf karena selama ini mengabaikan isteri dan anak-anaknya. Ia bertobat tidak main judi lagi.
Isterinya merangkul dia dan berkata: “Terimakasih Bunda Maria. Engkau telah mengembalikan suamiku. Terimakasih bapak telah kembali”.
Mereka semakin rajin berdoa Rosario bersama.
Bacaan Injil hari ini bercerita tentang pertobatan Zakheus. Ia seorang pemungut cukai yang kaya. Ia sangat ingin ketemu Yesus. Bahkan ia berani memanjat pohon demi melihat Yesus.
Lalu tanpa diduga Yesus justru mampir di rumahnya. Sukacita karena disapa, dikunjungi dan diajak makan bersama dengan Yesus membuat ia bertobat.
“Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat”.
Yesus berkata: “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini”.
Zakheus dari pemungut berubah menjadi pembagi berkat. Sifat egois berubah jadi altruis. Dari hal yang tak mungkin, di hadapan Tuhan segalanya bisa terjadi.
Tuhan Yesus mencari “domba yang hilang”.
Itulah motto Bapak Uskup kita “Mencari dan Menyelamatkan”.
Kita pun juga bisa menjadi sarana keselamatan banyak orang yang hilang. Kita bisa mengajak mereka yang “tidur” imannya.
Hari ini keselamatan Tuhan bisa terwujud jika kita mau berubah.
Listrik mati di Ketapang. Malam gelap ditemani dian. Mencari dan menyelamatkan yang hilang. Itulah tugas dari anak-anak Tuhan. Berkah Dalem.