TANGGAL 17 Agustus kemarin kami dapat undangan resepsi di pendopo kabupaten. Pak Giyanto menawari kami makan di rumah dengan menu sate, gulai, atau tongseng kambing. Tapi dengan pedenya kami mau hadir di resepsi pendopo dengan harapan besar makan enak-enak.
Kami datang tepat waktu. Kami menunggu acara belum mulai-mulai. Ternyata molor juga. Acara pidato, pemberian penghargaan, pentas seni dan tari meriah. Sampai akhir ternyata tidak ada hidangan pesta seperti yang kami harapkan. Jam 22.30 acara baru selesai.
Resepsi itu ternyata bukan pesta cuma pentas-pentas. Karena lapar akhirnya kami makan mie rebus di warung pinggir jalan.
Hari ini Yesus memberi perumpamaan tentang pesta nikah. Allah sudah mengundang banyak orang tetapi mereka mengabaikan. Allah murka dan mengundang siapa saja, para pengemis, orang-orang pinggiran, rakyat jelata. Orang baik dan jahat dikumpulkannya.
Itulah kemurahan hati Allah. Siapa pun diberi kesempatan ikut pesta. Tapi Allah juga menuntut para peserta pesta memakai pakaian yang pantas. Artinya kalau kita mau ikut Allah kita harus mau memakai cara pikir Allah. Kita tidak boleh semaunya sendiri.
Allah mengadakan pesta maka kita harus datang dengan pakaian pesta juga. Maukah anda menyesuaikan diri dengan Allah yang maha murah? Berarti kita juga harus mau murah hati. Salam Obor Asian Games. Selamat berjuang pahlawan olahraga kita.