BAPAK saya senang sekali berkisah tentang kunjungan romo-romo di rumah. Waktu masih di Banyuaeng selagi kami masih kecil-kecil, gubug kami yang sederhana sering dikunjungi Romo G. Utomo yang waktu itu tugas di Paroki Maria Assumpta Klaten. Karena gembira dan sukacita dikunjungi romo, ibu menyiapkan masakan istimewa. Bapak menyembelih ayam yang kami pelihara.
Kalau hari-hari biasa menu kami ya sederhana. Asal ada nasi, sayur seadanya, lauk kadang-kadang kalau dapat belut di sawah atau mancing ikan di sungai. Tetapi kalau romo datang berkunjung, ibu saya pasti masak istimewa.
Waktu itu saya berpikir, “Enak ya jadi romo, makannya enak-enak! Saya besuk mau jadi romo”.
Gagasan yang terbersit kala itu.
Waktu di Air Sugihan pun, bapak ibu saya selalu menjamu romo yang berkunjung ke rumah dengan istimewa walaupun kami hidup seadanya. Ubi rebus kesukaan Romo Abdi SCY almarhum selalu ada di meja. Kunjungan romo-romo di rumah membawa kesukaan dan damai.
Bacaan Injil hari ini, Zakharias dalam kuasa Roh Kudus bersyukur dan memuji Allah yang mengunjungi umatNya. Kehadiran Allah itu dirasakan umat yang mengalami kesukaan, kelepasan, aman damai dan selamat.
Yohanes Pembaptis diutus menyiapkan umat yang akan dikunjungi Allah yanv menjelma dalam diri Yesus Almasih. Suasana sukacita dan damai karena dikunjungi Allah itulah yang juga kita rasakan menjelang Natal ini.
Mari kita siapkan hati yang bersih karena Allah sungguh hadir bagi kita. Allah yang membawa damai dan keselamatan akan lahir bagi kita.
Pergi ke mal tetapi tidak membeli. Hanya lihat lampu terang-terang. Marilah kita menyiapkan hati. Tuhan yang mahakasih segera datang. Berkah Dalem
