Puncta 28.01.19 PW St. Thomas Aquino Markus 3:22-30 Sapu Lidi

0
967 views
Sapu lidi by Ist

DI  Muntilan banyak dijumpai para pedagang menjual berbagai jenis sapu. Salah satunya adalah sapu lidi.

Banyak orang pasti tidak asing dengan sapu lidi. Benda ini sangat berguna untuk membersihkan halaman, pekarangan, rumah dan tempat lain.

Lidi diambil dari ranting pohon kelapa atau enau yang sudah dikeringkan. Lidi bisa digunakan karena ada “suh” yang mengikatnya. Suh terbuat dari kulit pelepah blarak atau ranting kelapa.

Memang kelapa itu jenis pohon yang sangat istimewa karena semua unsur bisa dimanfaatkan.

Dari sapu lidi kita bisa memperoleh pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.

Simbah saya selalu menerangkan soal kerukunan dengan mengambil contoh “tebah”.

Di rumah selalu ada “tebah” yaitu sapu lidi kecil yang digunakan khusus untuk membersihkan tempat tidur.

“Kalau kamu rukun dengan saudara-saudaramu seperti tebah, kamu akan kuat. Kesulitan sebesar apa pun akan dapat diatasi kalau kalian bersatu,” demikian simbah selalu menasehati cucu-cucunya.

Dalam Injil hari ini, Yesus dituduh bersekutu dengan penghulu setan. Kuasa penyembuhan yang dibuat Yesus dikira menggunakan kuasa Beelzebul.

Saya jadi ingat lagunya Queen: “Mamamia let me go. Beelzebub has a devil put aside for me, for me, for me.”

Ahli-ahli Taurat dari Yerusalem menuduh Yesus melibatkan penghulu setan, Beelzebul. Maka Yesus menjelaskan dengan perumpamaan.

“Bagaimana iblis dapat mengusir iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikian juga kalau iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malah sudah tamatlah riwayatnya.”

Kuasa Yesus itu datang dari Allah karena Ia adalah Putera Allah. Kalau kita percaya pada Yesus berarti kita menerima Allah dan Roh Kudus. Allah Tritunggal Mahakudus. Kalau kita menerima Tritunggal Mahakudus, maka tak mungkinlah kita menghujat Roh Kudus.

Persatuan Tritunggal Mahakudus itulah yang membawa keselamatan, kedamaian, kerukunan, sukacita bagi kita.

Sebaliknya kalau kita tidak bersatu, menjauh dari kasih Yesus, kita akan hancur berantakan. Maka bersatulah kita di dalam keluarga, lingkungan, komunitas, stasi, paroki atau masyarakat.

Kalau kita menanam benih tidak rukun, perselisihan, percekcokan, itu tandanya kita jauh dari kasih Yesus. Kita tidak dikuasai Roh Yesus Kristus. Waspadalah… waspadalah…

Keringat besar namanya peluh. Kalau sakit kita mengaduh.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here