Rekrutmen a la Tuhan

0
229 views
Peristiwa "teofani" telah mengubah Paulus dari penganiaya menjadi pewarta iman Kristus. (Ist)

DI banyak tempat, orang bisa mengalami kuasa ilahi. Terbebas secara mengherankan dari bencana yang makan ribuan korban orang dan merasa mengalami “tangan” Tuhan.

Menyaksikan keindahan alam orang bisa sadar akan keagungan Tuhan. Berdiri di hadapan Tuhan, manusia melihat secara terang benderang dirinya sebagai pendosa.

Itulah yang dialami Nabi Yesaya (Yes 6: 1-8), Paulus (1Kor 15:1-11) dan Petrus (Luk 5: 1-11). Mereka mengalami Yang Mahakuasa secara berbeda, tetapi mendapat anugerah yang nyaris serupa setelahnya.

Yesaya mengalami Allah yang Mahasuci (Yes 6: 1-4) dan melihat dirinya penuh dosa (Yes 6: 5). Namun kemudian disucikan (Yes 6: 6-7) dan diutus oleh Tuhan (Yes 6: 8).

Paulus yang sebelumnya menganiaya jemaat Kristus (1Kor 15: 9) dipilih oleh Tuhan untuk menjadi rasul (1 Kor 15: 8-9). Dia tidak menyia-nyiakan rahmat panggilan itu (1Kor 15: 10).

Menyaksikan sendiri mukjizat penangkapan ikan di siang hari karena kuasa Yesus, Petrus tersungkur di depan-Nya dan menyadari diri sebagai orang berdosa (Luk 5: 8). Namun kemudian Yesus mengutusnya sebagai penjala manusia (Luk 5: 10).

Tiga peristiwa itu menggambarkan proses rekrutmen yang Tuhan lakukan. Dunia usaha cenderung merekrut hanya mereka yang “qualified” dan memenuhi syarat.

Tetapi Tuhan tidak merekrut dengan cara demikian.

Mengapa?

Karena dengan mengikuti proses itu tidak seorang pun pantas (“qualified“) jadi utusan-Nya. Dia merekrut orang berdosa untuk menjadi utusan-Nya.

Mengapa? Karena Tuhan sendirilah yang berkarya dalam diri mereka.

Demikianlah rekrutmen ala Tuhan.

Minggu, 6 Februari 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here