Rektor yang Berwibawa

2
45 views
Ilustrasi: Wajah kampus Seminari Mertoyudan zaman dahulu dilihat dari atas. (Seminari Mertoyudan).

Puncta 3 September 2024
PW. St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja
Lukas 4: 31-37

WAKTU masih menjadi seminaris, kami mempunyai Romo Rektor yang berwibawa. Beliau adalah Romo Martinus Soenarwidjaya SJ.

Suatu kali ada acara MK (Malam Kesenian). Kelas kami menampilkan drama kelahiran Yesus.

Karena seminari tidak ada siswi-siswinya, maka salah satu dari kami memerankan Maria. Karena gaya dan tutur kata yang sedikit menirukan “perempuan” para penonton bersorak bergemuruh.

Nampaknya Romo Rektor tidak berkenan. Maria diperankan dengan gaya lelucon. Beliau hanya berdiri dengan muka serius.

Frater Priyo Pujiono membaca gelagat yang tidak enak. Dia langsung naik ke sisi panggung dan membuat gerakan tangan memotong leher. Teriaknya; “Cut. Cut. Cut.”

Petugas layar menarik tali cepat-cepat menutup panggung pertunjukan. Pentas langsung dihentikan.

Malam itu kami para pemain drama dipanggil di kamar Romo Rektor. Tidak dimarahi, tetapi diberi wejangan.

Kata-katanya tajam dan mengena. “Bagaimana perasaanmu, kalau ibumu yang kamu hormati diperlakukan seperti itu?” Kami semua diam tertunduk kelu di lidah.

Yesus datang di Kapernaum. Ia mengajar dengan penuh kuasa. Bahkan setan pun diusir keluar dengan kuasa-Nya.

Semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini. Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar.”

Orang-orang mengakui kekuatan dari ajaran-Nya. Kata-kata-Nya dahsyat mengusir kuasa kegelapan.

Kendati iblis itu tahu siapa Yesus – Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah” – namun Yesus tak membiarkan dia menguasai orang itu.

Yesus mewahyukan Diri-Nya dengan kuasa Allah yang mengatasi kejahatan. Terserah bagaimana orang menanggapinya. Apa mau percaya atau menolak-Nya.

Ada banyak yang percaya tetapi juga ada yang tidak mau mempercayai-Nya, seperti para ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Apakah anda pernah mengalami kuasa Tuhan yang begitu besar? Lalu apa sikap anda melihat karya Tuhan itu?

Jalan ke pasar beli mangga,
Pedagangnya cantik mempesona.
Tuhan sungguh luar biasa,
Kuasa-Nya mengatasi segalanya.

Wonogiri, Tuhanku memang hebat…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

2 COMMENTS

    • terima kasih – Romo Soenarwidjaja asal Bayat — masih juga masih “saudara” kami dari trah Wedi.
      Kami panggil ibunda romo — Mbokdhe Sumo (Bayat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here