Rela Menanggung Kesalahan yang Tidak Pernah Dilakukan

0
482 views
Ilustrasi - Malcom Alexander (Ist)

Bacaan 1: Flm 1:7 – 20
Injil: Luk 17:20 – 25

DI tahun 1979, seorang bernama Malcolm Alexander ditangkap dan dipenjara karena dituduh melakukan pemerkosaan di Lousiana, Amerika.

Ia menjalani hukuman hampir 38 tahun dan selama proses pengadilan tetap gigih menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah.

Belakangan, bukti DNA membuktikan bahwa dia tidak melakukannya dan ia dibebaskan pada tanggal 30 Januari 2018.

Malcolm Alexander harus menanggung kesalahan yang tidak pernah ia lakukan selama hampir 38 tahun dipenjara.

Namun, ketika dibebaskan, Alexander masih menunjukkan rasa syukur atas anugerah besar yang diterimanya. “Tidak perlu marah… Saya tidak punya waktu untuk marah.”

Perkataan Alexander itu menunjukkan kebesaran hati yang luar biasa dan ia tidak mau kalah oleh ketidakadilan itu.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada Filemon menasihati agar ia mengampuni dan menerima kembali Onesimus.

Budak yang dahulu dituduhnya telah mencuri hartanya dan kemudian hidup dipenjara bersama Paulus untuk melayaninya.

Onesimus telah bertobat dan dibaptis Rasul Paulus di penjara, sehingga sebagai sesama anggota persekutuan Kristiani maka harus saling memaaafkan.

Bahkan Paulus memintanya tidak hanya mengampuni dan menerimanya kembali namun meminta menganggapnya sebagai saudara.

Suatu hal yang mungkin sulit bagi Filemon, sebagai orang Roma yang terhormat harus mengampuni budaknya dan bahkan menerimanya sebagai saudara.

Namun itulah “koinonia” (persaudaraan dalam Kristus).

Paulus bahkan rela menanggung kesalahan atau kerugian yang diakibatkan oleh Onesimus kepada Filemon jika ada.

Dalam penjelasannya kepada orang Farisi, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah sudah ada ditengah-tengah mereka.

Namun oleh kedegilan hati, maka mereka tidak mampu memahami-Nya. Orang Farisi punya keyakinan bahwa Mesias akan datang sebagai sosok yang Agung dan Mulia, bukan yang menderita bahkan mati di salib.

Hal ini kebalikan dengan penjelasan-Nya, “Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan in.”

Yesus memang akan datang lagi ke dunia dalam kemuliaan-Nya namun Ia harus menanggung kesalahan yang tidak pernah Ia lakukan terlebih dahulu. Menebus dosa manusia di kayu salib sebelum dibangkitkan pada hari ketiga.

Pesan hari ini

Sebagai saudara dalam persekutuan Kristus maka harus mampu saling mengampuni dan mengakui kesetaraan satu sama lain.

Rela menanggung kesalahan (meminta maaf) yang tak pernah dilakukan sama seperti Rasul Paulus dan Kristus, itulah kasih. Namun mampukah kita?

Jika ingin berbuat baik, mulailah dari hal paling kecil. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here