Renungan Harian 10 Desember 2020: Korban

0
470 views
Ilustrasi - Menjadi tahanan KPK karena kasus korupsi. (Ist)


Bacaan I: Yes. 41: 13-20
Injil: Mat. 11: 11-15
 
BEBERAPA waktu yang lalu ramai berita berkaitan dengan bantuan sosial (bansos). Ada banyak keluhan bahwa bansos tidak mencapai sasaran, karena banyak orang yang seharusnya menerima bantuan itu tetapi tidak menerima; sedangkan yang seharusnya tidak menerima justru mendapatkan bantuan.
 
Beredar berita bahwa siapa yang menerima bantuan sosial amat tergantung dengan perangkat desa.

Bahkan ada rumor yang mengatakan banyak yang menerima bantuan sosial adalah orang-orang terdekat ketua RT atau ketua RW.

Soal kebenaran berita tersebut sulit dibuktikan tetapi ada banyak orang yang mengatakan demikian. Akibatnya, para ketua RT, ketua RW dan perangkat desa sudah menjadi bulan-bulanan berita miring.
 
Berita-berita semacam itu amat menyedihkan dan memprihatinkan, karena situasi pandemi sungguh-sungguh memukul banyak keluarga. Sehari-hari mereka sudah berkekurangan dan sering kali penghasilan sehari hanya cukup untuk sehari bahkan kurang.

Apalagi situasi pandemi dengan berbagai macam pembatasan membuat mereka semakin sulit. Bantuan sosial yang telah menjadi berita yang menjanjikan sungguh amat dinantikan tetapi ternyata tidak sampai kepada mereka.
 
Beberapa hari lalu ada berita menteri sosial ditangkap dalam operasi tangkap tangan oleh KPK berkaitan dengan dana bantuan sosial. Meski belum ada putusan pengadilan berkaitan dengan penangkapan itu, akan tetapi berita itu membuat miris rasa kemanusiaan.

Orang yang paling bertanggungjawab untuk menyalurkan bantuan untuk penyangga kehidupan untuk bangsa ini justru tertangkap karena ada indikasi korupsi dana bantuan itu.

Kalau benar maka ada pertanyaan besar dengan rasa kemanusiaan dan keadilan beliau. Hak orang yang berkekurangan justru diambil oleh dia yang berkelimpahan. Orang yang haus dan lapar dibiarkan kekeringan demi sebuah kemewahan hidupnya.
 
Sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan Nabi Yesaya menegaskan bahwa Allah menjamin hidup setiap orang dan tidak membiarkan ada orang yang terlantar.

“Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka.”

Melalui sabda ini Allah mengundang setiap dari kita untuk menjadi perpanjangan tangan Allah, perpanjangan belas dan cinta Allah, menjadi pewarta wajah belas kasih Allah.
 
Bagaimana dengan aku?

Adakah aku terpanggil untuk mewujudkan kasih Allah bagi saudaraku? Atau aku menutup diri demi kepenuhan diriku sendiri?
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here