Renungan Harian 12 Juli 2020: Bertanam

0
513 views
Ilustrasi - Menanam by Ist


Minggu Biasa XV
Bacaan I: Yes. 55: 10-11
Bacaan II: Rom. 8: 18-23
Injil: Mat. 13: 1-23
 
BEBERAPA waktu yang lalu saya bersama beberapa karyawan ikut-ikutan tren bercocok tanam. Memanfaatkan talang bekas, kami mencoba menanam sayuran.

Kami mempersiapkan talangnya agar dapat aman dari gangguan tikus dan binatang lain. Kami mempersiapkan tanah. Tanah kami campur dengan pupuk dan sekam.
 
Media tanam sudah siap dan aman menurut kami, serta tanah yang subur, maka kami menabur benih bayam merah, bayam hijau dan kangkung.

Kami menyebarkan bibit begitu saja.
 
Setelah beberapa hari nampak kecambah mulai tumbuh, dan tak berapa lama kelihatan seluruh talang sepanjang 17 meter itu sudah penuh dengan sayuran-sayuran kecil. Pemandangan yang bagus dan menyenangkan.
 
Beberapa orang yang melihat mengatakan bagus, akan tetapi mereka berkomentar kalau bayamnya terlalu banyak sehingga terlalu rapat. Mereka menyarankan agar dikurangi supaya pertumbuhan bagus dan menghasilkan.

Berbeda dengan kangkung karena bibit yang kami sebar sedikit maka tidak rapat. Kami mendengarkan saran mereka akan tetapi kami yakin bahwa akan tumbuh dan bisa panen karena tanahnya subur.
 
Setelah sebulan yang harusnya sudah tumbuh besar ternyata bayam-bayam kami tetap kecil berbeda dengan kangkung yang semakin tinggi. Benarlah apa yang dikatakan beberapa orang bahwa bayam kami terlalu rapat.

Akhirnya, kami hanya bisa panen kangkung sedang bayam tidak bisa menghasilkan karena pertumbuhannya tidak benar.

Andai kami mau membuang separo bayam sehingga menjadi lebih jarang kiranya kami akan panen yang melimpah.
 
Ternyata bertanam bukan hanya soal menyiapkan lahan yang subur dan merawat tetapi juga mengatur bibit agar  mempunyai ruang untuk bertumbuh tidak dijejalkan sehingga terlalu rapat.

Pada awal pertumbuhan memang menyenangkan untuk dilihat tetapi tidak memberi hasil panen apapun selain pemandangan indah di awal pertumbuhan.
 
Demikian pula dengan diriku. Tidak cukup menyiapkan lahan subur bagi Sabda Tuhan, akan tetapi lebih dari menyediakan ruang yang cukup agar Sabda Tuhan itu bertumbuh dalam hidupku sehingga pada saatnya aku memberikan buah yang berlimpah.
 
Godaan terbesar dalam diriku, aku sering menjejali hidupku dengan banyak hal, sehingga hidupku nampak luar biasa hebat, menarik bagi banyak orang, membuat kagum banyak orang, tetapi pada akhirnya tidak memberikan buah apa pun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here