Renungan Harian 21 Juni 2020: Was-was

0
561 views
Ilustrasi -Burung Pipit by ist


Hari Minggu Biasa XII

  • Bacaan I: Yer. 20: 10-13
  • Bacaan II: Rom. 5: 12-15
  • Injil: Mat. 10: 26-33

KEBANYAKAN orang ketika akan memulai hal baru selalu dihinggapi perasaan khawatir, takut dan was-was. Apalagi bila hal baru itu menyangkut sesuatu yang penting bagi hidupnya.

 Banyak orangtua merasakan was-was dan gelisah saat akan melepas anaknya ke jenjang perkawinan. Mereka was-was akan perjalanan hidup perkawinan anaknya. Apa yang sering muncul dalam pikirannya adalah jangan-jangan nanti begini, jangan-jangan nanti begitu.

Seorang ibu yang melepas anak laki-lakinya, yang begitu ia sayang untuk menjalani hidup perkawinan amat gundah dengan rasa was-was yang menghinggapinya.

Dalam nalarnya dia percaya bahwa anak laki-lakinya dapat menjalani hidup perkawinan dengan baik dan dia rela melepaskan; namun hati kecilnya masih belum sungguh-sungguh rela. Cintanya yang begitu besar menjadikan rasa was-was semakin besar. 

Ia berjuang untuk mengatakan rasa was-wasnya dengan mengungkapkan perasaannya dan memberi pesan kepada anaknya dengan memutar lagu Mikki Viereck My loving son:

“And there’s one thing darling I’d like to say Be kind, be sweet, be a gentle man Care and share, and always be fair you will always be my son. My loving son”

(satu hal yang ingin kupesankan padamu nak, jadilah laki-laki yang sejati, baik dan penyayang, penuh perhatian dan selalu berbagi. Ingatlah, kamu tetap menjadi anakku, anak yang kucintai)

 Di samping mengungkapan dengan lagu ia juga mengungkapkan dengan kata-kata:

“Spread your wings and fly away with your loving wife love is truly the greatest gift of life now that you have it never let it go you will have great days together but you will have hard days as well just remember to love each other no matter what remember there’s always a cup of coffee to share and a big warm hug from me I love you both”

(bentangkan sayapmu dan terbanglah dengan istrimu tercinta; Cinta adalah anugerah terbesar dalam hidup, dan sekarang kamu mendapatkannya; Kamu akan mengalami hari-hari yang luar biasa bersamanya tetapi juga hari-hari yang penuh tantangan. Ingatlah untuk selalu saling mencintai apapun yang terjadi. Ingat, selalu ada Mommy yang siap untuk mendengarkan dan berbagai cerita  serta selalu ada pelukan hangat. )

 Sebagaimana ibu itu meneguhkan putranya, Sabda Tuhan hari ini juga meneguhkanku dalam perjalanan panggilan dan perutusanku. Jangan was-was. Was-was berasal dari bahasa Arab yang berarti bisikan setan yang bikin bingung, membuat hilang kepercayaan. Jadi was-was itu rasa takut yang disebarkan oleh mereka yang tidak bermaksud baik, kekhawatiran yang menggoda terus menerus dan melemahkan. (A. Gianto SJ).

“Janganlah kamu takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; tetapi takutlah pada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”

Akankah aku harus selalu was-was dalam perutusanku jika burung pipit yang dijual seduit dua ekor amat berharga di mata Allah, sedangkan aku lebih berharga dari pada burung pipit? 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here