Renungan Harian 27 Juni 2020 – Tidak Pantas

0
453 views
Ilustrasi - Merasa tak Pantas by ist


Bacaan I: Rat. 2: 2.10-14.18-19
Injil: Mat. 8: 5-17

SUDAH lebih dari tiga bulan Umat Katolik menjalani Perayaan Ekaristi dengan cara live streaming. Dengan begitu, umat menyambut Tubuh Kristus “hanya” dengan menyambut secara rohani, atau yang lebih dikenal dengan komuni batin.
 
Di paroki kami, Paroki Salib Suci, Bandung, pada saat komuni diputarkan lagu Komuni Spiritual doa dari St. Alphonsus de Ligouri yang lagunya disusun oleh Ibu Dr. drg. Damian Alma. Diputarkan lagu tersebut dengan maksud agar umat yang menyambut komuni batin dapat terbantu untuk menghayatinya dan merasakan kehadiran Tuhan.
 
Bagiku pribadi yang selalu merayakan ekaristi tidak menghayati kata-kata dalam lagu itu, kecuali bahwa aku merasa bahwa lagu itu bagus dan indah.

Sampai beberapa saat yang lalu ketika tidak merayakan ekaristi dan ikut misa live streaming, aku merasakan lagu itu sungguh membantuku untuk menghayati menerima komuni secara rohani.
 
Hal yang paling kuat muncul dalam perasaan ku saat mendengarkan lagu itu, aku dituntun untuk mengalami betapa aku tidak pantas untuk menyambutNya. Rasa ketidak pantasan itu menumbuhkan kerinduan besar agar aku boleh menyambutNya.

Dalam pengalaman ketidak pantasan dan kerinduan yang besar mohon agar sekurang-kurangnya Tuhan hadir secara rohani dalam hatiku.
 
Setiap kali aku berdoa mengutip kata-kata perwira,  alam Sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan Matius: “Tuhan, aku tidak pantas Tuhan datang kepadaku, tetapi bersabdalah saja maka aku akan sembuh.”

Namun setiap kali pula aku hanya sampai pada mulutku tidak sampai sungguh-sungguh mengalami ketidakpantasan.
 
Syukur pada Allah aku diingatkan untuk semakin menghayati menyambut Tubuh Tuhan dengan rasa, justru saat aku mengalami misa live streaming dan mendengarkan lagu “komuni batin”
 
Aku menjadi sadar betul, komuni batin selama ini yang diiringi dengan lagu doa “komuni spritiual” mendorong umat untuk semakin meneguhkan imannya akan Tubuh Kristus. Semakin merasakan ketidak pantasan, semakin rindu akan Tuhan, semakin meneguhkan iman akan kehadiran Tuhan dalam Tubuh Kristus.
 
“Datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku. Karena Engkau hadir di sini, aku memelukMu, dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepadaMu. Jangan biarkan aku terpisah dari padaMU.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here